Page 92 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 92

Secara spesifik, perempuan memperoleh sumber daya material, status sosial,

                            kekuasaan  dan  peluang  untuk  mengaktualisasikandiri  lebih  sedikit  daripada
                            kaum  laki-laki  yang  membagi-bagi  posisi  sosial  mereka  berdasarkan  kelas,

                            pekerjaan, suku, agama, pendidikan, kebangsaan atau berdasarkan faktor sosial

                            penting lainnya.
                                Kedua, ketimpangan gender berasal dari organisasi masyarakat, bukan dari

                            perbedaan  biologis  atau  keperibadian  penting  antara  lelaki  dan  perempuan.
                            Ketiga,  walaupun  manusia  secara  individual  memiliki  perbedaan  ciri  dan

                            karakter satu sama lain, namun tidak ada pola perbedaan alamiah signifikan

                            yang  membedakan  laki-laki  dan  perempuan.  Pengakuan  akan  ketimpangan
                            gender  berarti  secara  langsung  menyatakan  bahwa  perempuan  secara

                            situasinya kurang berkuasa dibanding dengan kaum laki-laki untuk memenuhi
                            keperluan  mereka  bersama  laki-laki  dalam  rangka  pengaktualisasian  diri.

                            Keempat,  semua  teori  ketimpangan  gender  menganggap  kaum  laki-laki
                            maupun perempuan akan menghadapi situasi dan struktur sosial yang semakin

                            mengarah ke persamaan derajat (egalitarian) dengan mudah dan secara ilmiah.

                            Dengan kata lain, mereka berkeyakinan akan adanya peluang untuk mengubah
                            situasi.

                                Dalam Islam, kaum perempuan dimanusiakan seperti layaknya manusia
                            laki-laki. Praktik pembunuhan bayi perempuan yang lazim terjadi di kalangan

                            jahiliyah  telah  dihentikan  total.19  Bahkan  Al-Qur’an  menyebutkan  bayi

                            perempuan yang lahir sebagai berita gembira dari Allah, dan oleh karena itu
                            tidak  pantas  kehadirannya  disambut  dengan  rasa  malu  seperti  yang  terjadi

                                                                   77
                            sebelumnya. (Q.S. An-Nahl/16 : 58-59).
                                Islam sangat menentang perbedaan hak antara laki-laki dan perempuan

                            dalam tata kehidupan masyarakat. Konsep Islam memberikan tugas, peran, dan

                            tanggungjawab perempuan dan laki-laki, baik dalam keluarga (ruang domestik)
                            maupun di masyarakat (ruang publik) didasarkan pada wahyu Allah dan tidak

                            semuanya merupakan produk budaya. Peran bukan ditentukan oleh budaya,




                        77  Abdul Rahim. 2015. Gender dalam Perspektif Islam. Sosioreligius, 1 (1): 90-100.



                                                              87
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97