Page 93 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 93

melainkan  wahyu  Allah  yang  telah  dicontohkan  pelaksanaannya  oleh  Nabi

                            Muhammad SAW. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama wahyu yang
                            ajaran-ajarannya ditentukan tidak berdasarkan konsensus sosial atau budaya

                            masyarakat  tertentu  tetapi  berdasarkan  wahyu  Allah.  Al-Quran  telah

                            menjelaskan bahwa dalam kehidupan sosial laki-laki dan wanita mempunyai
                            peran dan tugas masing-masing.

                                Sebagai contoh, dalam Islam, laki-laki diamanahi sebagai pemimpin dan
                            kepala  keluarga  serta  berkewajiban  mencari  nafkah  keluarga.  Hal  ini

                            ditentukan berdasarkan wahyu Allah. Perempuan yang bekerja tidak dilarang

                            dalam Islam, dengan syarat, memperoleh izin dari suami. Kedudukan laki-laki
                            dan  perempuan  dalam  hal  ini  memang  tidak  sama.  Tetapi,  di  mata  Allah

                            keduanya adalah setara. Jika mereka menjalankan kewajibannya secara baik,
                            maka mereka memperoleh pahala, dan jika sebaliknya, baginya adalah dosa.

                                Selain  faktor-faktor  tersebut,  fenomena  diskriminasi  gender  ini  juga
                            dianggap berasal daripada doktrin keagamaan, sama ada dalam agama samawi

                            atau agama budaya, terutamanya melibatkan asal penciptaan perempuan dan

                            penyingkiran  Adam  dan  Hawa  dari  Syurga.  Ia  diakui  oleh  agama-agama
                            samawi seperti Yahudi, Kristen dan sebahagian umat Islam. Menurut golongan

                            feminis, faktor ini menjadi penyebab terhadap ketidakadilan dalam hubungan
                            di  antara  laki-laki  dan  perempuan.  Justru,  sumber-sumber  Isra‟iliyyat  atau

                            mitos  tersebut  mempengaruhi  sebahagian  besar  ulama  klasik  terutamanya

                            dalam persepsi mereka terhadap kaum perempuan.



























                                                              88
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98