Page 28 - e-modulefisika
P. 28

Salah satu penerapan dari hukum II Newton untuk rotasi adalah pada katrol. Katrol

               yang sering kita jumpai adalah katrol teta yaitu pada kerekan untuk mengambil air dari sumur
               dan kerekan pada tiang bendera.


               Sebuah  katrol  (Gambar  1.9)  dihubungkan

               dengan  dua  beban  yang  mempunyai  massa
               yang  berbeda  yaitu  benda  1  dnegan  m1  dan

               benda  2  dengan  m2.  Ketika  katrol  berotasi
                                                                         T2             T1
               mengakibatkan  kedua  benda  bermassa

               bergerak naik turun. Pergerakan yang dialami                   2

               katrol menunjukkan gabungan dari dua gerak,                            1
               yaitu gerak rotasi yang terjadi pada katrol dan
                                                                           Gambar 1.9. Katrol
               gerak  rotasi  pada  benda.  Persamaan  yang

               berkaitan  dengan  peristiwa  tersebut  adalah

               torsi dan hukum II Newton.


                                                            =                                       (1.25)


                                                       ∑     =                                      (1.26)


                       Momen  inersia  diperoleh  dari  katrol  yang  mempunyai  massa  dan  jari-jari  serta
               konstanta k pada tetapan momen inersia benda tegar. Sedangkan gaya ditinjau dari jumlahanan

               gaya berat w dan tegangan tali T untuk masing-masing benda sebagai beban. Apabila masing-
               masing benda mempunyai massa yang berbeda, maka jika katrol dilepaskan salah satu benda

               dengan massa yang lebih besar akan menarik benda yang massanya lebih kecil. Ketika katrol
               bergerak menimbulkan percepatan linear a dari sistem katrol tersebut.


                                                          ∑   =                                     (1.27)


                                                                ∑  
                                                              =                                     (1.28)
                                                                  

                                                              =      1 −   2                        (1.29)
                                                                   1 +   2 +    













                                                                                                       20

         DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33