Page 4 - coba coba
P. 4

FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 12(1): 1-13



                  dalam vial khusus KCKT. Ekstrak dalam        Selektivitas
                  vial  dihilangkan  kadungan  udaranya               Peneliti  menggunakan  1  ml
                  menggunakan  ultrasonicator  selama  10      metanol  yang  disaring  dengan  milipore
                  menit.                                       dan  dimasukkan  ke  dalam  vial  KCKT.
                                                               Larutan  baku  10  ppm  diambil  sebanyak
                  Pembuatan Baku Rutin Hidrat                  500 µL dimasukan ke dalam labu takar 5
                        Baku  rutin  ditimbang  kurang  lebih   ml dan ditambahkan metanol hingga tanda
                  sebanyak  10  mg,  kemudian  dimasukkan      batas.  Kemudian  diambil  1  ml,  disaring
                  dalam  labu  ukur  10  mL  dan  ditambah     dengan milipore, dan dimasukkan dalam
                  metanol hingga batas tanda.                  vial  KCKT.  Sampel  5x  pengenceran
                                                               diambil sebanyak 1 ml, disaring milipore,
                  Optimasi       Panjang       Gelombang       dan dimasukkan vial KCKT. Ketiga vial
                  Maksimum                                     KCKT  diawaudarakan  selama  10  menit
                        Larutan  baku  yang  telah  dibuat     dan selanjutnya diinjekkan dalam KCKT.
                  diambil sebanyak 0,25; 0,5; dan 0,75 mL      Parameter  ini  didasarkan  pada  besarnya
                  dan masing-masing dimasukkan ke dalam        nilai  resolusi  yang  didapat  dari  sampel
                  labu ukur 5 mL serta ditambahkan metanol     senyawa  rutin  dalam  ekstrak  daun
                  hingga  batas  tanda,  sehingga  didapatkan   binahong.   Puncak     sampel    dapat
                  rutin  dengan  3  konsentrasi  berbeda  (0,5   dibuktikan   dengan   membandingkan
                  ppm;  1  ppm;  dan  1,5  ppm).  Ketiga       kesamaan dari  waktu  retensi  baku  rutin
                  konsentrasi     tersebut    discan     di    dengan  sampel.  Metode  dapat  dikatakan
                  spektrofotometer  UV  double  beam  dari     selektif  jika  memiliki  nilai  resolusi
                  konsentrasi terendah pada rentang panjang    sampel ≥ 1,5 (AOAC, 2019).
                  gelombang 200-400 nm.
                                                               Kurva Baku (Linearitas)
                  Optimasi  Komposisi  Fase  Gerak  dan             Kurva  baku  didapatkan  dengan
                  Laju Alir                                    membuat 6 konsentrasi berbeda dari baku
                        Komposisi  fase  gerak  yang  akan     rutin.  Konsentrasi  dibuat  bertingkat  1
                  digunakan    untuk    optimasi   ada   2     ppm; 1,3 ppm; 1,6 ppm; 1,9 ppm; 2,2 ppm;
                  komposisi. Komposisi pertama terdiri dari    dan  2,5  ppm.  Masing-masing  larutan
                  metanol, asetonitril, dan akuabides dengan   disaring  dengan  menggunakan  membran
                  perbandingan 20 : 20 : 60, dengan laju alir   filter  Millipore  berbahan  polivinilidena
                  yang dioptimasi  adalah  0,6, 0,7, dan 0,8   fluorida dengan ukuran pori 0.45µm, dan
                  mL/min.  Komposisi  kedua  terdiri  dari     dimasukkan  dalam  vial  KCKT.  Keenam
                  metanol, asetonitril, dan akuabides dengan   vial  KCKT  diawaudarakan  selama  10
                  perbandingan 30 : 10 : 60, dengan laju alir   menit  sebelum  diinjeksikan  ke  dalam
                  yang dioptimasi  adalah  0,6, 0,7, dan 0,8   KCKT.
                  mL/min.
                                                               LOD dan LOQ
                  Uji Kesesuaian Sistem                             LOD dan LOQ dihitung berdasarkan
                        Uji  kesesuaian  sistem  dilakukan     data yang didapatkan dari kurva baku yang
                  dengan menginjeksikan baku rutin dengan      telah dibuat.
                  6  kali  repetisi.  Hasil  replikasi  tersebut   LOD didapatkan dengan rumus :
                  dilihat  berdasarkan  parameter  waktu       LOD = 3 SB/yB                        (1)
                  retensi, resolusi, tailing factor, theoretical   LOQ didapatkan dengan rumus :
                  plate  dan  AUC.  Parameter-parameter       LOQ = 10 SB/yB                        (2)
                  tersebut  akan  dihitung  nilai  standar           Ʃ(y− ŷ) 2
                  deviasinya.                                  SB = √  (  −2)                       (3)




                                                            4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9