Page 8 - coba coba
P. 8

FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 12(1): 1-13



                        Ketika suatu senyawa yang dibawa       polaritas  yang  lebih  tinggi  dibandingkan
                  fase  gerak  masuk  ke  dalam  fase  diam    metanol  dan  asetonitril,  dengan  nilai
                  (kolom), maka ada perbedaan sifat antara     polaritas  sebesar  10,2  (Snyder  et  al.,
                  senyawa dengan fase diam yang memiliki       2009).  Polaritas  yang  lebih  tinggi  ini
                  sifat lebih non polar dibandingkan dengan    diperlukan  agar  rutin  tidak  terlalu  lama
                  senyawa yang dibawa oleh fase gerak. Hal     tertinggal  dalam  fase  diam  akibat  sifat
                  yang  dapat  dilakukan  yaitu  mengatur      yang  sama.  Maka,  rasio  komposisi  yang
                  komposisi fase gerak agar tidak memiliki     bisa diubah adalah rasio metanol dengan
                  perbedaan  polaritas  yang  besar  dengan    rasio  asetonitril.  Berdasarkan  indeks
                  kolom,  karena  jika  terjadi  perbedaan     polaritasnya,  metanol  memiliki  polaritas
                  polaritas yang besar antara kolom dan fase   sebesar  5,1  dan  asetonitril  memiliki
                  gerak,  maka  senyawa  yang  dibawa  fase    polaritas sebesar 5,8. Ketika rasio metanol
                  gerak akan tertahan lama di dalam kolom,     diperbanyak,  otomatis  polaritas  dari  fase
                  sehingga senyawa akan keluar dari kolom      gerak akan berkurang, sehingga perbedaan
                  dalam  waktu  yang  lama  dan  waktu         polaritas antara fase gerak dan fase diam
                  retensinya menjadi lebih lama (Snyder et     juga berkurang dan rutin akan keluar lebih
                  al., 2009). Pada penelitian ini, fase gerak   lama dari fase diam (Snyder et al., 2009).
                  yang    digunakan     adalah    metanol,     Hal ini telah dibuktikan pada penelitian ini
                  asetonitril,  dan  akuabides.  Metanol       dengan hasil berupa komposisi fase gerak
                  (CH3OH)  merupakan  senyawa  golongan        yang memiliki rasio metanol : asetonitril :
                  alkohol  dan  dapat  berinteraksi  hidrogen   akuabides sebesar 30 :  10 :  60 memiliki
                  dengan gugus -OH yang banyak dimiliki        waktu retensi yang lebih lama dibanding
                  oleh  senyawa  rutin  (Pubchem,  2021a;      rasio  metanol  :  asetonitril  :  akuabides
                  Taraba  &  Szymczyk,  2020).  Selain         sebesar 20 : 20 : 60.
                  metanol,  ada  juga  asetonitril  yang  dapat
                  larut dalam air, dan juga akuabides yang     Uji Kesesuaian Sistem
                  memiliki sifat polar (Pubchem, 2021b). Di         Uji  kesesuaian  sistem  dilakukan
                  antara  ketiga  pelarut  ini,  akuabides     dengan  tujuan  mengetahui  kemampuan
                  memiliki  rasio  komposisi  yang  terbesar.   sistem KCKT fase terbalik tersebut dalam
                  Hal  ini  karena  akuabides  mampu           memberikan  hasil  yang  sama  atau
                  melarutkan baku rutin dan sampel, apalagi    mendekati pada tiap injeksi yang diberikan
                  baku  rutin  yang  digunakan  merupakan      (Bose,  2014).  Uji  kesesuaian  sistem  ini
                  baku  rutin  hidrat.  Rutin  hidrat  memiliki   memberikan  hasil  berupa  6  kali  repetisi
                  kemiripan  struktur  dengan  rutin,  hanya   injeksi baku rutin beserta parameter yang
                  saja memiliki tambahan molekul air, dan      diperlukan (waktu retensi, AUC, resolusi,
                  struktur  ini  meningkatkan  kelarutannya    tailing factor, dan theoretical  plate). Uji
                  dalam  air  berdasar  prinsip  like  dissolves   kesesuaian  sistem  ini  dikatakan  berhasil
                  like  (Pubchem,  2021c).  Pada  suhu  50˚C   apabila   parameter-parameter   tersebut
                  rutin memiliki kelarutan yang lebih tinggi   memenuhi  kriteria  yang  ada,  yaitu  CV
                  pada  etanol  dibandingkan  dengan  air,     pada waktu retensi dan AUC < 1 % (untuk
                  metanol.  1-propanol,  2-propanol,  1-       jumlah injeksi > 5), resolusi > 1,5, tailing
                  butanol,  aseton  dan  etil  asetat  (Zi  et  al.,   factor  <  2,  dan  theoretical  plate  (N)  >
                  2007).  Selain  itu,  karena  rutin  memiliki   2000  (Snyder  et  al.,  2009).  Hasil  uji
                  banyak  gugus  -OH,  maka  lebih  mudah      kesesuaian  sistem  disajikan  dalam  Tabel
                  untuk  berinteraksi  hidrogen  dengan        3.
                  akuabides.  Akuabides  juga  memiliki






                                                            8
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13