Page 26 - Modul Pendidikan Kopdit Kabari
P. 26
PENDIDIKAN DASAR PERTAMA:
MODUL PERTAMA: SEJARAH, DEFINISI, NILAI DAN
PRINSIP KOPDIT KABARI
5
A. F.W. Raiffeisen: wali kota Flammersfield Jerman
Tahun 1846-1847, penduduk Flammersfield
mengalami kelaparan hebat akibat musim
dingin dan terjadinya revolusi industri, saat itu.
Dampak dari situasi yang demikian itu, Henry
Wolff seorang pejabat lokal menyebut kondisi
penduduk khususnya para petani sebagai
‘Dunia Tak Berpengharapan’.
Kondisi penduduk yang demikian itu, mendorong F.W. Raiffeisen
sebagai seorang wali kota Flammersfield untuk melakukan suatu
tindakan kemanusiaan dengan:
– Menghimpun dana dari dermawan dan membagikannya untuk
modal usaha kepada kaum miskin namun selalu kurang dan tidak
berhasil mengatasi masalah.
– Membeli roti dan mengumpulkannya dari pabrik kemudian
membagikannya kepada kaum miskin, namun juga tidak
mengatasi kesulitan.
Ketidakberhasilan sang walikota membuatnya trenyuh, dan
memunculkan sebuah ide cemerlang bahwa kesulitan kaum miskin
hanya dapat diatasi oleh kaum miskin itu sendiri dengan jalan
mengumpulkan modal dan kemudian meminjamkan modal tersebut
kepada sesamanya”.
5 Munaldus, dkk, ‘Credit Union: Kendaraan Menuju Kemakmuran, Praktik Bisnis
Sosial Model Indonesia, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2012. Munaldus
menulis Sejarah CU secara lengkap dalam buku ini dari hal. 4-22.; bdk. Prima Sulistya
dan Dewi Widyastuti, ‘Ketika Orang Kecil Takut Ke Bank,’ Yogjakarta: Pustaka
Indonesia, 2016, hal. 36-38.
26 | P a g e - M o d u l P e n d i d i k a n K o p d i t K a b