Page 31 - Modul Pendidikan Kopdit Kabari
P. 31

musim  paceklik  sering  terjadi  dan  musim  dingin  menambah  parah
              keadaan  masyarakat.  Mereka  sangat  bergantung  pada  alam  di
              sekeliling  mereka.  Terjadi  kehabisan  makanan,  muncul  wabah
              penyakit, bahkan dalam situasi begitu muncul lintah darat yang terus
              menggerogoti para petani. Petani terus berusaha untuk ‘gali lubang
              tutup lubang, tutup hutang lama dan cari hutang baru’.
             Kondisi sosial ekonomi Jerman saat itu, semakin memburuk akibat
              sebuah  gagasan  dari  seorang  Walikota  di  Flammersfield,  Jerman
              Barat,  namanya:  F.W.  Raiffeisen.  Raiffeisen  mengundang  para
              pengusaha dan hartawan untuk berkumpul. Dihadapan mereka itu,
              Raiffeisen  berpendapat  bahwa  kaum  miskin  perlu  segera  ditolong.
              Para hartawan mengumpulkan dana untuk menolong kaum miskin itu.
             Dana dibagikan kepada kaum miskin sebagai penambah modal hidup
              mereka. Namun, usaha ini gagal karena uang derma ternyata tidak
              dapat  mencukupi  kebutuhan  para  petani.  Bahkan  diperparah  oleh
              mentalitas petani yang cepat-cepat memboroskan dana supaya ingin
              mendapat lagi. Diberi terus menerus, tetapi esoknya habis lagi, dan
              seterusnya begitulah keadaan terus berjalan.
             Kegagalan  usaha  F.W.  Raiffeisen  ini  tidak  menggoyahkan  niat
              baiknya. Refleksi Raiffeisen pada akhirnya menemukan titik pangkal
              hidup  baru  dalam  keputusan  ini:  ‘kesulitan  si  miskin  hanya  dapat
              diatasi dengan jalan menyatukan si miskin, kemudian mengumpulkan
              dana  dari  mereka  sendiri  untuk  dipinjamkan  dengan  bunga  murah
              kepada sesama mereka.’ Dari pernyataan walikota Jerman Barat ini,
              kita menemukan tiga pokok prinsip utama dalam CU-Koperasi yaitu:
              (1).  tabungan  hanya  diperoleh  dari  anggota,  (2).  pinjaman  hanya
              diberikan  kepada  anggota,  dan  (3).  jaminan  terbaik  bagi  pinjaman
              adalah watak si peminjam itu sendiri.
             Terinspirasi  dari  Jerman  ini,  kemudian  hari  melahirkan  sembilan
              prinsip Koperasi Kredit menurut WOCCU  yaitu:
                                                  11
              a.  Struktur demokratis: (1). keanggota yang terbuka dan sukarela,
                 (2). pengawasan demokratis, (3). tidak diskriminatif,


           11  http://www.coopmoneynz.org.nz/wp-content/uploads/2014/07/WOCCU-International-
             Credit-Union-Operating-Principles.pdf
           31 | P a g e -   M o d u l   P e n d i d i k a n   K o p d i t   K a b
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36