Page 27 - Modul Pendidikan Kopdit Kabari
P. 27
Diskusikan dalam buzz group: 2-3 orang, disamping kiri kanan,
dengan pertanyaan refleksi berikut ini!
Nilai-nilai kemanusiaan apa saja yang kita peroleh dari
pengalaman F.W Raiffeisen?
Supplement-1:
Seorang manusia yang memiliki jiwa yang jernih untuk berjuang dan
memikirkan kebutuhan (baik dirinya maupun orang lain), ia tidak
kehilangan akal sehatnya. Justru akal sehat seperti yang dimiliki F.
W. Raiffeisen melahirkan gagasan yang hebat dan sangat
berpengaruh hingga saat ini:
– Situasi si miskin hanya dapat ditolong oleh si miskin itu sendiri.
– Bagaimana caranya? Caranya ialah si miskin berkumpul,
mengumpulkan modal, dipinjamkan diantara mereka dengan
bunga yang layak.
Cara yang dilakukan F.W. Raiffeisen terhadap penduduknya boleh
disebut ‘membangun atau pembangunan’, yaitu suatu proses
perubahan dari suatu kondisi ke kondisi yang lebih sempurna. Maka,
didalam pembangunan itu diperlukan proses perubahan ke arah yang
lebih baik untuk kesejahteraan hidup manusia.
Cara menyelamatkan penduduknya oleh Raiffeisen yang berawal
dengan ‘barang’ dan ‘derma’ ternyata gagal. Fokusnya kepada ‘harta’
rupanya jauh dari harapan, karena kebutuhan selalu bertambah,
sedang persediaan barang terbatas. Cara ini menyadarkan Raiffeisen
untuk beralih kepada ‘manusia’. Manusia lebih penting dari uang dan
roti (makanan) walaupun keduanya itu dibutuhkan manusia.
Kesadaran itu melahirkan ‘pola pemberdayaan’ manusia walaupun
situasinya sangat terpuruk. Itu artinya bahwa manusia dalam situasi
terpuruk sekali pun, ia adalah pelaku utama dan sekaligus fokus
dalam pembangunan itu sendiri.
27 | P a g e - M o d u l P e n d i d i k a n K o p d i t K a b