Page 6 - ARTIKEL SEMINAR BIOLOGI_NOVA DAMAYANTI_KLP 1
P. 6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.)
Sirih merupakan tanaman di Indonesia yang tumbuh secara merambat pada batang
pohon lain, seperti rambutan, nangka dan tumbuhan besar lainnya. Tanaman sirih dapat
mencapai tinggi 5-15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, dan
terdapat ruas yang merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya berwarna hijau yang
berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai dan mengeluarkan
bau aromatik yang khas bila diremas, panjangnya sekitar 5-18 cm dan lebar 3-12 cm
(Elshabarina, 2018).
Menurut Tjitrosoepomo (1993) dalam Seila (2012), klasifikasi ilmiah tanaman daun
sirih hijau adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaccae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
3.2 Deskripsi Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus merupakan salah satu bakteri yang sering menimbulkan
infeksi pada manusia. Staphylococcus termasuk dalam famili micrococcaceae. Bakteri ini
berbentuk bulat dan cenderung menyerupai buah anggur. Staphylococcus berukuran 1µm
tersusun dalam bentuk kluster tidak teratur, berpasangan dan tidak membentuk spora.
Tumbuh cepat pada beberapa media dan dengan aktif melakukan metabolisme, melakukan
fermentasi karbohidrat, menghasilkan bermacam pigmen dari warna putih hingga kuning
gelap. Bakteri ini dapat tumbuh dengan atau tanpa bantuan oksigen. Organisme
Staphylococcus aureus adalah kokus gram positif yang piogenik, non motil dan berkelompok.
Staphylococcus aureus menimbulkan peradangan piogenik yang khas karena sifat destruktif
lokalnya, baik lesi terletak di kulit, tulang, atau katup jantung. Staphylococcus aureus
termasuk salah satu jenis bakteri patogen yang sering menimbulkan infeksi dan kelainan pada
kulit. Beberapa spesiesnya merupakan flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia,
yang lain dapat menyebabkan supurasi bahkan septikemia fatal. Staphylococcus aureus