Page 109 - Modul Pembelajaran
P. 109
b. Desa.
c. Bangsa dan Negara.
d. Pemerintah.
e. Kabupaten.
10. Pengingkaran kewajiban warga negara terjadi ketika adanya kondisi yang mana
hak orang lain dilanggar demi kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu.
Pengingkaran-pengingkaran tersebut bisa terjadi dimanapun dan kapanpun
sehingga tidak menampik kemungkinan bisa dilakukan di sekolah, keluarga,
masyarakat hingga dalam lingkup bangsa dan negara. Terdapat beberapa
pengingkaran yang terjadi di lingkungan masyarakat yaitu kecuali...
a. Memberikan uang suap ke petugas setempat agar mendapat bantuan sosial.
b. Pulang terlebih dahulu ketika giliran piket kelas.
c. Mengolok-olok tetangga yang terkena musibah.
d. Menerobos lampu merah ketika di jalan.
e. Mendirikan usaha simpan-pinjam dengan bunga tinggi.
11. Pengingkaran terhadap kewajiban warga negara pastinya akan membawa
konsekuensi bagi yang melakukannya. Konsekuensi yang harus diterima bagi yang
melakukannya ialah sanksi. Sanksi yang diberikan beragam tergantung pada
lingkup lingkungan pengingkaran terjadi. Berikut beberapa contoh sanksi bagi
pengingkaran terhadap kewajiban warga negara:
1) Skorsing tidak ikut pembelajaran karena sering melanggar peraturan tata tertib
sekolah.
2) Menyesal karena tidak masuk sekolah 2 hari berturut-turut.
3) Siswa didenda karena mengendarai motor tanpa memiliki surat izin
mengemudi (SIM).
4) Siswa dikembalikan kepada orang tua karena sudah melebihi batas maksimal
jumlah pelanggaran tata tertib sekolah.
5) Siswa diasingkan dari kampung halaman karena kepergok mesum dengan
teman sekolahnya.
6) Siswa dihukum oleh guru berupa menyanyikan lagu Indonesia Raya di halaman
upacara karena datang terlambat.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, manakah contoh sanksi yang diberikan di
lingkungan sekolah?
a. 1), 4), dan 5).
b. 1), 4), dan 6).
c. 2), 3), dan 4).
d. 2), 3), dan 5).
e. 1), 3), dan 5).
12. Kewajiban warga negara tiap negara memiliki dasar hukum maupun aturan yang
berbeda dalam pelaksanaannya. Indonesia sendiri memiliki Pancasila sebagai
landasan idiil bangsa yang menjiwainya. Sila kedua dalam Pancasila yang
berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” memiliki inti bahwa manusia
harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam kegiatan sehari-hari.
95

