Page 6 - e-Modul
P. 6
RISIKO SAHAM | 04
2.2 Jenis Risiko
Risiko timbul sebagai akibat adanya ketidakpastian pendapatan investasi (Ratih
Paramitasari, 2011:22). Menurut Sulistyastuti (2002) dalam Claudia (2010), risiko investasi
saham terdiri dari risiko tidak sistematik (unsystematic risk) dan risiko sistematik
(systematic risk).
2.2.1 Risiko Sistematis (Systematic Risk)
Menurut Jogiyanto (2014:308), bagian dari risiko sekuritas yang tidak dapat
dihilangkan dengan membentuk portofolio disebut dengan Risiko Sistematis
(Systematic Risk). Risiko sistematik (systematic risk) terkait dengan kondisi pasar,
sehingga disebut juga risiko pasar. Risiko sistematik merupakan risiko yang tidak
dapat dikurangi sekalipun dengan proses diversifikasi. Oleh karena itu risiko
sistematik dikatakan juga sebagai undiversified risk.
Risiko sistematik diukur dengan menggunakan beta, yang merupakan pengukur
risiko pasar yang relevan untuk menentukan tingkat keuntungan yang diharapkan
(required rate of return). Sehingga risiko yang dihadapi dari investasi saham
adalah fluktuasi return. Beta ini mengukur fluktuasi return saham individual
terhadap return indeks pasar. Besarnya indeks beta dipengaruhi oleh pergerakan
variabel-variabel yang melekat pada aset berisiko yang berkaitan dengan kondisi
makro suatu negara.
Menurut Arthur J. Keown (2011: 201), risiko sistematis merupakan bagian dari
variasi-variasi dalam pengembalian investasi yang tak dapat dihilangkan melalui
diversifikasi oleh investor. Risiko Sistematis biasa juga disebut risiko pasar, artinya
risiko terjadi karena peristiwa atau kejadian di luar perusahaan, misalnya resesi,
inflasi, suku bunga, kurs dan sebagainya, sehingga risiko ini merupakan risiko yang
tidak dapat didiversifikasi. Menurut Richard A. Brealey (2008: 312), risiko pasar
adalah sumber risiko dari seluruh perekonomian (ekonomi makro) yang
memengaruhi pasar saham secara keseluruhan. Risiko Sistematis tidak dapat
dihilangkan meskipun telah dibentuk suatu portofolio. Namun, risiko ini tetap
dapat diukur untuk menjadi pertimbangan investor dalam memilih investasinya.
Risiko tergantung pada paparan terhadap peristiwa ekonomi makro dan bisa
diukur sebagai sensitivitas pengembalian saham terhadap fluktuasi pengembalian
portofolio pasar, sensitivitas ini disebut dengan beta saham (Richard A. Brealey,
2008: 324).

