Page 30 - BAB VII - LARUTAN
P. 30
n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya
2) Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai:
Tf = m . Kf [1 + α (n-1)] = W/Mr . 1000/p . Kf [1+ α (n-1)]
3) Untuk Tekanan Osmotik dinyatakan sebagai:
= C R T [1+ α (n-1)]
4) Untuk penurunan tekanan uap (P) dinyatakan sebagai:
P = p . XA. [1+ α (n-1)]
o
2. Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan 5.85 gram
garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (bagi air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)
Pembahasan :
Larutan garam dapur, NaCl(aq) → Na (aq) + Cl (aq)
-
+
Jumlah ion = n = 2.
Tb = 5.85/58.5 x 1000/250 x 0.52 [1+1(2-1)] = 0.208 x 2 = 0.416 C
o
Tf = 5.85/58.5 x 1000/250 x 0.86 [1+1(2-1)] = 0.744 x 2 = 1.488 C
o
e. Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan Non-elektrolit merupakan sifat larutan yang berbeda
dengan sifat pelarut murninya. Terdapat empat sifat fisika yang penting yang besarnya
bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut tetapi tidak bergantung pada jenis zat
terlarutnya. Keempat sifat ini dikenal dengan sifat
koligatif larutan. Sifat ini besarnya berbanding lurus
dengan jumlah partikel zat terlarut. Sifat koligatif
tersebut adalah tekanan uap, titik didih, titik beku, dan
tekanan osmosis. Menurut hukum sifat koligatif, Larutan elektrolit
selisih tekanan uap, titik beku, dan titik didih suatu adalah larutan yang
dapat terionisasi menjadi
larutan dengan tekanan uap, titik beku, dan titik didih
ion-ionnya dan dapat
pelarut murninya berbanding langsung dengan menghantarkan arus
.
konsentrasi molal zat terlarut. Larutan yang bisa listrik. Sedangkan
larutan non elektrolit
memenuhi hukum sifat koligatif ini disebut larutan
tidak dapat teionisasi.
ideal. Kebanyakan larutan mendekati ideal hanya jika
sangat encer.