Page 40 - BAB X - KIMIA UNSUR
P. 40
Wujud Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat
Titik leleh/℃ 1540 1680 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420
Titik didih/℃ 2370 3260 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910
Jari-jari 0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
atom/nm
Energi 631 660 650 650 720 760 760 740 750 910
Ionisasi I/kJ
mol -1
Energi 1240 1310 1410 1590 1510 1560 1640 1750 1960 1700
Ionisasi II/kJ
mol
-1
Energi 2390 2650 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800
Ionisasi III/kJ
mol
-1
Elektronegatif 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,9 1,9 1,9 -
an
Kekerasa - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
(Mohs)
B. Sifat logam
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam sifat kimia
maupun dalam sifat fisis. Harga energi ionisasi yang relatif rendah (kecuali seng yang agak
tinggi), sehingga, mudah membentuk ion positif. Demikian pula, harga titik didih dan titik
lelehnya relatif tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relatif rendah). Hal ini
disebabkan orbital subkulit d pada unsur transisi banyak orbital yang kosong atau terisi
tidak penuh. Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk ikatan
kovalen (tidak permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi
penuh sehingga titik lelehnya rendah. Bandingkan dengan unsur utama yang titik didih
dan titik lelehnya juga relatif rendah.
C. Sifat Magnet
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan
unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke dalam medan magnet).
Makin banyak elektron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat