Page 41 - BAB X - KIMIA UNSUR
P. 41
paramagnetiknya. Pada seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat
diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan magnet).
D. Senyawa Berwarna
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam
warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga
berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh. Peralihan electron
yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi)
menyebabkan terjadinya wana pada senyawa logam trasisi. Senyawa dari Sc dan Ti
3+
4+
tidak berwarna karena subkulit 3dnya kosong, serta senyawa dari Zn + tidak berwarna
2
karena subkulit 3d-nya terisi penuh. Sehingga tidak terjadi peralihan elektron.
E. Tingkat Oksidasi
Unsur transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Unsur-unsur transisi
periode empat bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan
oksidasinya bertanda positif. Bilangan oksidasi maksimum yang dicapai suatu unsur
transisi menyatakan jumlah elektron pada subkulit 3d dan 4s.
Tabel 10.12 Tabel Tingkat Oksidasi Golongan Transisi Periode Empat
Unsur +1 +2 +3 +4 +5 +6 +8
Sc - - Tb - - - -
Ti - - Ungu Tb - - -
V - Ungu Hijau Biru Merah - -
Cr - Biru Hijau - - Jingga -
Mn - Merah Muda Coklat Coklat Tua Biru Hijau Ungu
Fe - Hijau Kuning - - - -
Co - Merah Muda Ungu - - - -
Ni - Hijau - - - - -
Cu Tb Biru - - - - -
Zn - Tb - - - - -
F. Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom
pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan
orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan. Contoh ion besi (III) membentuk ion
kompleks [Fe(CN)6].