Page 23 - dewi johormanik
P. 23

“Tolong, tolong!”

               Setelah mendengar teriakan itu, semua dayang

          keluar  dari  kamar.  Mereka  berlari  menuju kamar
          Dewi  Joharmanik.  Sesampainya  di kamar,  para

          dayang terkejut melihat rusa berlumuran darah di

          dekat Dewi Joharmanik.

          “Bibi, Bibi!”

                 Dayang kesayangan Dewi Joharmanik langsung

          memeluknya.Dayang  yang  lain  gemetar melihat
          darah  di  lantai.  Salah  seorang  dayang  berlari  ke

          kamar  Permaisuri  untuk  memberi  tahu  kejadian  di

          kamar putrinya.

               “Bunda!” Dewi Joharmanik melepaskan pelukan

          dayangnya, lalu memeluk ibunya erat-erat.

               “Tabahkan  hatimu,  Nak!” pinta  Permaisuri

          sambil menepuk punggung putrinya.

               “Maafkan  Dewi,  Bunda.  Dewi  seharusnya
          memberi  tahu  Bunda kejadian  beberapa  hari  yang

          lalu sebelum peristiwa ini terjadi.”

               “Ada apa, Nak? Lekas katakan!” kata Permaisuri

          seraya mempererat pelukannya.

               “Pendita Mustaki, Bunda.”


                                         16
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28