Page 24 - Legenda Condet
P. 24

5

                Hari Wafatnya Pangeran Condet




                 Kehidupan  rumah tangga Maemunah dan  Astawana
            amat bahagia. Pangeran Condet juga senang menantunya
            dapat menjadi teman berdikusi untuk berbagai hal, termasuk

            agama. Orang tua itu sangat senang menerima masukan dari
            menantunya. Maemunah juga sangat sayang kepada Astawana.
            Hatinya merasa tenteram bila Astawana berada di sisinya.
                 Suatu hari, Pangeran Condet jatuh sakit. Kali ini sakitnya

            sangat mengkhawatirkan keluarga. Sudah beberapa hari
            sakitnya tidak menunjukkan tanda-tanda akan sembuh.
            Padahal, aneka macam obat telah diberikan kepada Pangeran
            Condet. Banyak pula tabib kampung yang memberikan

            ramuan untuk diminum Pangeran Condet, tetapi tetap saja
            belum tampak kesembuhannya.
                 Maemunah dan Astawana berusaha keras mendatangkan
            dokter berkebangsaan Belanda ke rumah. Namun, penyakit

            itu tak kunjung pergi. Polong juga tak kalah usahanya. Ia
            mengundang banyak dukun untuk mengobati suaminya.
            Namun, semua usaha itu sia-sia. Segala upaya  telah
            diusahakan, tetapi penyakit yang diderita makin parah

            hingga akhirnya, menjelang salat  Zuhur, Pangeran Condet
            mengembuskan napasnya yang terakhir disaksikan oleh
            anggota keluarganya.



                                          12
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29