Page 30 - Legenda Condet
P. 30

meminjam uang dari perempuan yang santun itu, tanpa
            bunga dan tanpa agunan apa pun. Semuanya dilakukan atas
            dasar percaya. Utang silakan bayar jika yang berutang telah
            memiliki uang untuk membayar. Jika belum, boleh ditunda.

                 Maemunah tidak memedulikan kebencian para lintah
            darat terhadapnya. Ia seolah tak pernah terganggu untuk
            membantu orang banyak. Ia pun tetap berusaha mengelola
            kekayaannya dengan perhitungan yang matang.



                                         ***



                 Suatu hari, seorang pemuda berbadan kurus dan
            berpakaian lusuh datang ke rumah Maemunah. Ia meminta
            sedekah karena katanya, sudah dua hari ia tak menyentuh

            makanan. Selama di perjalanan, ia hanya minum air dari
            sumur orang.
                 Maemunah merasa iba pada keadaan orang itu. Ia pun
            segera menyuruh pembantunya untuk memberikan makanan
            kepada pemuda itu dan memberinya sekadar uang untuk

            bekal di perjalanan. Namun anehnya, pemuda itu tak mau
            lekas pergi setelah diberi makan dan diberi uang.
                 “Bolehkah saya beristirahat dulu di sini, Nyonya? Badan

            saya sakit sekali,” kata pemuda itu agak memelas.
                 “Oh, boleh!“ jawab Maemunah.
                 “Terima kasih.”
                 “Memang kamu berasal dari mana?”



                                          18
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35