Page 26 - gunung lakon
P. 26
dengan konsep popo yang memakai loteng agar ketika
panen, hasil tanaman mereka dapat disimpan di loteng .
Perjalanan Makawalang mencari tempat yang
baru cukup melelahkan. Tiba-tiba Makawalang
berhenti. Tampak olehnya sebuah gua yang besar. Ia
pun masuk ke dalam gua itu hingga jauh ke dalam. Di
dalam gua itu Makawalang bingung harus berbuat apa.
“Apakah yang akan kuperbuat di sini? Ah, lebih baik
aku dirikan rumah di sini,” pikir Makawalang. Akhirnya,
Makawalang memutuskan tinggal di gua yang ada di
bukit.
Makawalang menebang pohon yang kuat dan cocok
untuk menjadi tiang penyangga. Ia menancapkan tiang-
tiang besar penyangga tanah agar bumi tidak runtuh
menimpanya. “Mmm… selesai juga tempat tinggalku
yang baru,” ucap Makawalang kepada diri sendiri.
Makawalang menata dan mengatur sedemikian rupa
sehingga gua itu layak untuk ditempati.
Seperti biasanya, Makawalang pergi mencari
makanan ke hutan sekaligus berburu. Karena berburu
sudah menjadi pekerjaan sehari-hari, Makawalang
a dengan mudah mendapatkan buruannya. Kali ini
Makawalang mendapat dua babi hutan, yang satu
18