Page 28 - gunung lakon
P. 28
“Seandainya buah-buahan ini tidak lagi mencukupi
sebagai makanan binatang peliharaanku, apa yang
harus aku lakukan?” gumam Makawalang pada dirinya
sendiri. “Oh... iya,…. Saya baru ingat kalau buah-
buahan ini habis, saya bisa menanam ubi-ubian sebagai
pengganti untuk makanan bintang peliharaan saya,”
ucap Makawalang sambil tersenyum. Makawalang
akhirnya menanam ubi-ubian yang didapatkan di hutan
di sekitar tempat tinggalnya. Ubi-ubian itu ditanamnya
di dekat gua. Makawalang memang harus menyediakan
makanan yang cukup buat binatang peliharaannya. Dia
tahu kalau tidak memberi makan yang cukup, babi-babi
hutan tersebut akan marah.
Suatu ketika Makawalang kehabisan makanan
untuk babi-babi hutannya. Binatang peliharaannya
mulai berulah dengan cara menggesek-gesekkan
badannya pada tiang penyangga gua. Gesekan-gesekan
babi-babi hutan itu pada kayu-kayu penyangga dalam
gua menimbulkan gerakan. Gerakan-gerakan itu terasa
sampai pada penghuni bumi di bawah Gunung Lokon.
Penghuni bumi di bawah Gunung Lokon
beranggapan gesekan-gesekan babi-babi hutan itu
sebagai gempa bumi. Ini pertanda Gunung Lokon marah
20