Page 2 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 2

Daftar Isi
               Bagian I – Dunia yang Terjebak Layar
               1. Prolog: Berhenti Jadi Hakim Layar
               2. Fenomena Netizen: Semua Orang
                   Mendadak Jadi Hakim
               3. Sosmed, Arena Persidangan Tanpa Aturan
               4. Budaya Cancel Culture dan Penghakiman
                   Massal
               5. Hujatan sebagai Hiburan Kolektif
               Bagian II – Luka yang Tak Terlihat
               6. Korban Hujatan: Mereka yang Tumbang
                    Secara Mental
               7. Kata-Kata Lebih Tajam dari Pedang
               8. Trauma Digital yang Membekas
               9. Hidup yang Terseret ke Komentar Orang
               10. Mengapa Bully Sosmed Lebih Menyakitkan?
               Bagian III – Membongkar Topeng Hakim
               Layar
               11. Siapa Sebenarnya yang Menghujat?
               12. Psikologi di Balik Rasa “Paling Benar”
               13. Dari Iri Menjadi Hujatan
               14. Ilusi Kesempurnaan di Dunia Maya
               15. Ketika Jempol Jadi Senjata
               Bagian IV – Melawan Budaya Hujat
               16. Seni Mengabaikan Hakim Layar
               17. Membatasi Konsumsi Sosmed
               18. Bijak dalam Menyaring Komentar
               19. Mengganti Hujatan dengan Empati


                                     Berhenti Menjadi Hakim Layar| 2
   1   2   3   4   5   6   7