Page 6 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 6
detik. Seseorang bisa dicap bersalah karena
satu foto yang dipelintir. Seseorang bisa dihujat
habis-habisan hanya karena sebuah status
yang ditafsirkan secara keliru.
Dan siapa hakimnya? Bukan satu orang. Tapi
ribuan, bahkan jutaan jempol yang saling
berebut menekan komentar. Tidak ada banding,
tidak ada kasasi. Sekali dianggap salah, maka
hujatan pun turun deras, seakan tanpa henti.
Rasa Paling Benar
Mengapa orang suka jadi hakim layar?
Jawabannya sederhana: karena mudah. Untuk
menjadi hakim di dunia nyata, seseorang harus
belajar hukum bertahun-tahun, melewati seleksi
panjang, memahami etika profesi, dan
mengemban tanggung jawab besar. Tetapi
untuk menjadi hakim layar? Hanya butuh satu
jempol, satu akun, dan satu kalimat.
Berhenti Menjadi Hakim Layar| 6