Page 9 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 9
kita lihat hanyalah potongan, hasil editan, atau
bahkan topeng. Maka aneh bila kita begitu
yakin untuk menghakimi orang lain hanya dari
apa yang mereka tampilkan di layar.
Dunia nyata jauh lebih kompleks. Ada cerita
yang tidak terekam kamera. Ada sisi manusia
yang tidak ditulis dalam caption. Ada
kebenaran yang tidak bisa diringkas dalam
kolom komentar.
Mengapa Buku Ini Ditulis?
Buku ini ditulis bukan untuk menggurui, tapi
untuk mengajak berhenti sejenak. Menahan jari.
Menimbang kata. Bertanya pada hati: apakah
aku sedang jadi hakim layar? Apakah aku
sedang menyakiti orang lain tanpa sadar?
Seruan “Berhenti Jadi Hakim Layar” bukan
hanya untuk netizen lain, tapi juga untuk diri
kita sendiri. Karena siapa pun bisa tergoda
Berhenti Menjadi Hakim Layar| 9