Page 4 - Sinar tani Edisi 4033
P. 4
4 Edisi 3 - 9 April 2024 | No. 4033 Tahun LIV
Ayam,
Dari
Hulu
sampai usaha ekonomi biaya tinggi tanpa memperluas jangkauan pasar
Hilir ada kepastian keuntungan usaha. internasional. Hal ini sejalan dengan
komitmen Kementerian Pertanian
“Saat ini peternak mandiri dan
rakyat dibebankan dengan biaya
dalam meningkatkan kinerja ekspor,
yang tinggi, karena inputnya yang
yang merupakan salah satu pilar
tinggi,
penting ekonomi nasional.
satu
penyebabnya
salah
“Lagi-lagi, pencapaian ini adalah
adalah jagung. Bahkan kemarin
kelangkaan
akibat
Indonesia yang mampu bersaing di
tersebut ayam kami sempat puasa,”
pasar global. Kami berharap ekspor
ungkapnya. bahan baku bukti dari kualitas produk peternakan
ini akan terus berkembang dan
Dunia perunggasan dalam negeri dari hulu Berkibar di Hilir membuka peluang ekspor baru
Berbeda dengan di hulu, di hilir
ke hilir nampak ada gap yang cukup besar. Di yang banyak dikelola perusahaan untuk produk-produk peternakan
lainnya dari Indonesia,” ujar Melasari.
hulu, khususnya peternak ayam mandiri kerap besar justru dunia peternakan dalam Direktur PT Malindo Feedmill
harus berjibaku untuk bisa bertahan hidup. negeri menunjukkan tajinya di pasar Tbk, Rewin Hanrahan mengatakan
prestasi ekspor kali ini menunjukkan
dunia. Misalnya, PT Japfa Comfeed
Berbeda dengan peternak yang bermitra dengan Indonesia Tbk (JPFA) melalui anak komitmen kuat dalam memperluas
integrator (perusahaan peternak) besar, apalagi usahanya, PT Ciomas Adisatwa pasar internasional, memberikan
(Ciomas) yang telah mengekspor 50
terhadap
kontribusi
positif
dibandingkan integrator itu sendiri. Begitu juga ton karkas ayam ke Singapura. perekonomian negara, serta
dari sisi hilir, banyak produk olahan ternak ayam Sementara PT Malindo Feedmill, memperkuat citra Indonesia sebagai
produsen produk unggulan yang
mampu ‘terbang’ ke pasar dunia. Tbk, melalui anak perusahaannya, berkualitas. Ia berharap keberhasilan
PT Malindo Food Delight, yang
merealisasikan ekspor produk olahan ini menjadi dorongan bagi
ke negeri Sakura, Jepang. Kurang dari perusahaan untuk terus berinovasi
achmat Pambudy, Guru sangat menguntungkan, tetapi sebulan setelah pelepasan ekspor dan berkembang di masa depan.
Besar IPB University seiring berjalannya waktu, persaingan ayam beku dan produk olahan “Ini adalah ekspor ke-4 ke Jepang
menyatakan, tantangan untuk memperoleh input esensial ke Singapura, kini giliran produk setelah mengalami vakum beberapa
dalam industri seperti DOC, pakan, dan obat hewan olahan berupa nugget dan karage waktu lalu akibat pandemi Covid-19.
perunggasan, seperti menjadi semakin ketat. Kondisi itu Malindo yang akan mengecap pasar Di awal tahun 2024 ini, kita dapat
Rayam layer dan broiler, membuat ketegangan diantara internasional. Ekspor ini tercatat melakukan ekspor kembali ke
masih relevan hingga kini, terutama pelaku industri. sebanyak 1 kontainer dengan nilai Jepang,” kata Rewin. Selain ekspor
masalah oversupply atau kelebihan Persaingan diantara peternak mencapai 20.000 dollar AS. ke Jepang, Rewin mengungkapkan
pasokan. Pada tahun 1960-an, juga semakin intens, menyebabkan Direktur Jenderal Peternakan target berikutnya yaitu ekspor ke Uni
perunggasan menghadapi kesulitan harga jual broiler dan telur turun dan Kesehatan Hewan, Nasrullah Emirat Arab.
pasokan dan kelangkaan bahan di bawah biaya produksi. Saat ini, mengatakan bahwa ekspor karkas Sementara itu Direktur JPFA,
produksi seperti pakan dan DOC kelebihan produksi menjadi masalah ayam ke Singapura merupakan bukti Harwanto menegaskan, hasil
(ayam umur sehari). serius yang mengancam peternak dari keunggulan industri peternakan produksi yang dimiliki perusahaan
Namun, seiring berjalannya waktu, unggas. “Meski awalnya berhasil Indonesia dalam memenuhi tidak hanya mampu memenuhi
produksi telur dan ayam hidup broiler mengatasi kelangkaan, tapi kini kita persyaratan internasional yang ketat. kebutuhan pasar nasional, tetapi
melampaui kebutuhan, dan ini terus menghadapi masalah kelebihan Bahkan juga menunjukkan kepada juga turut berkontribusi pada
berlanjut hingga saat ini. Upaya awal pasokan yang mengancam dunia bahwa Indonesia memiliki keamanan pangan dan ketersediaan
untuk mengatasi masalah ini dimulai keberlanjutan perunggasan potensi besar dalam industri protein hewani di kawasan. Dengan
pada tahun 1981 dengan regulasi nasional,” tuturnya. peternakan yang dapat bersaing adanya permintaan dari Singapura,
Peraturan Presiden yang mengatur Sementara itu Ketua Komunitas secara global. menjadi bukti JPFA konsisten dalam
produksi telur dan broiler untuk Peternak Unggas Nasional (KPUN) “Kami percaya bahwa ekspor menjaga mutu dan standar sesuai
mencapai keseimbangan pasokan Alvino Antonio berpendapat, karkas ayam oleh Japfa akan dengan standar keamanan pangan
dan permintaan. “Namun, gejolak persaingan yang tidak sehat, memberikan manfaat positif bagi internasional.
pasokan ini terus berlanjut dan bisa kemudian harga jual live bird (LB) pertumbuhan ekonomi Indonesia Kementerian Pertanian sendiri
menjadi tidak menguntungkan jika yang rendah, isu negatif terkait serta membuka peluang baru terus mendorong inovasi dan
tidak ditangani secara komprehensif,” over supply demand turun, serta dalam perdagangan internasional,” peningkatan teknologi di sektor
katanya. persaingan pasar dalam negeri dan katanya. peternakan untuk meningkatkan
Pemerintah memulai inisiatif pasar global. Sementara itu Direktur kualitas dan kuantitas produk
penting pada tahun 1960-an dengan Selain itu juga belum adanya Pengolahan dan Pemasaran Hasil peternakan, memperluas pasar
membangun fondasi industri unggas kejelasan supplay demand, efisiensi Peternakan, Ditjen Peternakan ekspor, serta meningkatkan
melalui kolaborasi dengan para ahli yang tidak efisien, industrialisasi dan Kesehatan Hewan, Tri Melasari pendapatan bagi peternak dan
bidang peternakan dan kedokteran integrasi vertical, serta ambruk dan mengatakan ekspor kali ini pelaku usaha di sektor peternakan.
hewan. Awalnya, beternak broiler matinya pengusaha mandiri akibat merupakan langkah strategis dalam Yul