Page 69 - FIX_MODUL SUFA FLIP BOOK
P. 69
sejengkal pun dalam jarak yang begitu dekat,yang hanya dipisahkan oleh jalan,
sungai kecil dan pagar tembok, dengan gigih menahan serangan pasukan musuh
dari seberang jalan, sampai kemudian pasukan musuh putus asa dan bergerak
mundur meninggalkan daerahnya sambil terus mengeluarkan kan umpatan “Anjing
Laut” yang ditunjukkan pada pasukan Batalyon. Dan, sejak saat itu pula julukan
”Batalyon Anjing Laut” terus melekat pada nama kesatuan ini.
Selanjutnya, kedua Kompi pasukan ini bergerak ke daerah tapal batas Porong
dan Bangil. Setelah Porong kemudian berhasil dikuasai musuh di sekitar bulan Juli
1947 ,dan, pasukan musuh terus menerobos pertahanan pasukan Kompi menuju
Bangil terus ke Pasuruan, pasukan Kompi segera mundur dan bergabung dengan
Batalyon Syamsul Islam selama beberapa saat, sebelum akhirnya pasukan kembali
ke daerah Besuki untuk bergabung dengan pasukan Batalyon yang saat itu tengah
melancarkan serangan gerilya untuk merebut kembali Bondowoso dari tangan
musuh.
4. Pendaratan Belanda di Pasir Putih
Di saat pertempuran untuk mengusir pasukan Belanda masih berkecamuk di
Surabaya, situasi Di Bondowoso mulai menghangat menyusul informasi akan
adanya pendaratan pasukan Belanda di pasir putih. berdasarkan pengintaian yang
dilakukan, kapal-kapal Perang Belanda memang Tengah melakukan aktivitas
persiapan pendaratan di sekitar Pasir Putih, Muncar, kalbut dan Panarukan. saat
saat itu para memprediksi bahwa pendaratan pasukan musuh hanya akan
dilakukan di pantai pasir putih, sedang perang musuh di lokasi lainnya hanya
merupakan maneuver temu untuk mengelabuhi dan memecah kekuatan
pertahanan pasukan Batalyon.
E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI 62