Page 22 - E-Book
P. 22
4) Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas.
5) Terjadinya disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat,
tindakan kontroversial, dan pertentangan (konflik).
Adapun beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi
penyebab konflik sebagai berikut.
1) Sikap etnosentrisme kelompok.
2) Stereotip terhadap suatu kelompok.
3) Lebih mengutamakan kepentingan pribadi
4) Hubungan antarpenganut agama yang kurang harmonis.
5) Hubungan antara penduduk asli dan penduduk pendatang yang harmonis.
c. Akibat Konflik
Konflik dapat memperpecah persatuan dan kesauan. Beberapa akibat terjadinya
konflik seperti berikut.
1) Terjadinya perpecahan dalam masyarakat.
2) Kerugian harta benda bahkan korban jiwa.
3) Luntur dan hilangnya nilai-nilai dan norma sosial yang ada.
4) Perubahan kepribadian dari individu/kelompok.
d. Upaya Mengatasi Konflik
Cara mengatasi masalah dapat dilakukan dengan cara preventif dan represif.
Cara preventif berupa upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah.
Sebagai contoh toleransi, kerja sama, dan latihan bersama. Sedangkan cara represif
merupakan upaya mengatasi masalah pada saat atau setelah terjadi masalah. Contoh
penangkapan, pembubaran paksa, penahanan, dan penjatuhan sanksi. Selanjutnya
upaya Kuratif merupakan tindak lanjut dari penanggulangan akibat masalah yang
terjadi. Cara ini bertujuan mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Sebagai
contoh, pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, dan kerjasama.
4. Kerja sama dalam Keragaman Budaya di Indonesia
Wujud kerja sama dalam keragaman budaya di Indonesia dapat dilakukan seperti
berikut.
a. Mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika.
b. Saling menghormati kebudayaan orang lain.
c. Memperkenalkan kebudayaan dan tradisi kepada orang lain.