Page 157 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 157

Urgensi Adversitas Dalam Wirausaha                         145




               tidak menyenangkan. Orang tidak tahu bahwa adversitas
               akan datang dan merupakan realitas yang tidak diharapkan.
                    Ketegaran diri  merupakan indikator dari  kecerdasan
               adversitas  (adversity  quotient),  terletak  pada kerelaan
               menerima  segala hal dengan lapang dada  (Ronni, 2006).
               Terkait  dengan  hal ini, William James, bapak psikologi
               terapan, secara filosofis mengungkapkan: “Be willing to have
               it so … be willing to have it so, because acceptance of what has
               happened is the first step in overcoming the consequences of any
               misfortune” (bersedialah menerima apa pun dengan ikhlas,
               karena penerimaan terhadap apa pun yang terjadi adalah
               langkah pertama dalam mengatasi akibat dari segala
               kemalangan) (Ronni, 2006).
                    Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa dalam
               kehidupannya setiap  orang senantiasa berhadapan  atau
               sekurang-kurangnya berhubungan  dengan kemalangan,
               ketidakberuntungan, atau kesulitan, entah dalam ukuran
               kecil maupun besar.  Kondisi ini, dalam kenyataannya,
               tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Faktanya, tidak ada
               seorang pun manusia di muka bumi yang terhindar sama
               sekali dari kemalangan atau kesulitan.
                    Pengalaman mengajarkan bahwa kehidupan dan karir
               kepemimpinan seseorang tidak terlepas dari kekecewaan,
               frustrasi, hambatan  dan krisis. Semua itu muncul dalam
               berbagai  bentuk:  kematian,  sakit, kerugian  keuangan,
               perceraian,  pegawai  yang  marah,  konflik  antarpribadi,
               tantangan etika, dan kecemburuan. Semua peristiwa yang
               bisa menghambat jalan pemimpin menuju sukses. Tidak
               seorangpun diselamatkan. Seperti kematian dan beban,
               adversitas selalu ada (Stoner & Gilligan, 2006).
                    Adversitas bukan  hanya ditakdirkan,  tetapi  dalam
               lingkungan  usaha yang kacau dan bergolak sekarang
               ini, adversitas  tampaknya  lebih sering muncul  daripada
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162