Page 158 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 158

146                                              Kewirausahaan



            sebelumnya. Pengelompokan adversitas pimpinan dapat
            dilihat dari: nasib malang, uji coba, dan adversitas itu sendiri
            (Stoner & Gilligan, 2006). Oleh karena itu, terkait dengan
            kemalangan, kesulitan, kesengsaraan, atau tantangan
            tersebut, Csikzentmihaly menulis, “Dari semua sifat yang
            bisa kita pelajari, tidak ada watak yang lebih bermanfaat,
            lebih penting dari kelangsungan hidup, dan lebih besar
            kemungkinannya untuk memperbaiki mutu kehidupan,
            daripada kemampuan untuk mengubah kesulitan menjadi
            tantangan  yang menyenangkan (Ronni, 2006).” Hal ini
            mengisyaratkan bahwa kesulitan memang telah menjadi
            bagian dari kehidupan umat manusia dan karena itu harus
            dihadapi dan dijadikan tantangan.
                 Kemalangan, kesulitan atau kesengsaraan tidak cukup
            hanya  dicita-citakan untuk diantisipasi,  tetapi lebih dari
            itu perlu untuk segera diatasi dengan cepat. Cara untuk
            mengatasi itu misalnya dapat bersandar dari kondisi yang
            faktual bahwa dalam realitasnya ada seseorang mengeluh
            dan meratap, tetapi ada yang tidak; ada yang tegang
            dan gelisah, tetapi ada juga yang memiliki kedamaian
            yang terpancar dari dalam; ada pula orang akan mencari
            lebih banyak uang, lebih banyak wibawa, lebih banyak
            kesenangan dan  lebih banyak hiburan, tetapi ada  pula
            yang cukup puas dengan kehidupannya (Eareckson
            Tada,  2006).  Maknanya  adalah  bahwa  kemalangan,
            kesulitan atau kesengsaraan dapat diringankan dengan
            pemahaman mendalam tentang berbagai fenomena hidup,
            dengan argumen  empirik bahwa  kondisi  yang tidak
            membahagiakan itu telah terbukti menerpa setiap manusia
            dan karena itu perlu ditanggapi biasa saja, tidak berlebihan,
            sehingga tidak betul-betul dirasakan sebagai kemalangan,
            kesulitan,  atau  kesengsaraan yang benar-benar  sangat
            menghimpit.
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163