Page 58 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 58

46                                               Kewirausahaan



            F. Penerapan Manajemen Terbuka
                 Dunia bisnis, apapun jenis usahanya, perlu keterbukaan.
            Mengapa? Karena kita ingin menciptakan unit bisnis yang
            memberikan peluang kepada setiap orang untuk ikut
            berjuang mencari  uang. Pengaruh keterbukaan bukan
            terhadap pelayanan semata, tetapi juga turut menentukan
            jalannya perusahaan, yang kemudian berimplikasi kepada
            pemilik dan semua karya wan. Dengan keterbukaan, semua
            ikut berpikir dan bertindak seperti pemilik, bukan sekedar
            sebagai orang yang digaji. Itulah model  usaha yang
            mungkin dapat diterapkan saat ini, ketika perekonomian
            Indonesia tidak mengalami perbaikan yang signifikan dan
            dihadapkan pada persaingan global yang sangat masif.
                 Dalam  manajemen terbuka, secara ekonomi hari
            depan seseorang ditentukan oleh keadaan usaha. Gaji yang
            diperoleh karyawan tergantung pada sehat  tidaknya usaha
            yang dijalankan. Jadi sebenarnya jika hanya beberapa orang
            saja yang tahu pasang surut nasib perusahaan, karyawan
            hanya dianggap ”poin” yang kurang beruntung. Meski
            mendapat gaji rutin dan cukup, mereka tidak mempunyai
            hak mengendalikan sendiri nasibnya.
                 Lain  halnya dengan sebuah perusahaan yang
            menerapkan  manajemen terbuka,  karyawan benar-benar
            menjadi pemain yang ikut  menentukan perkembangan
            perusahaan, setidaknya yang terkait  dengan  tanggung
            jawab mereka. Suatu saat saya mencoba menikmati betapa
            lezatnya sajian  masakan  Padang di rumah makan Sari
            Bundo di Jakarta. Dengan ramah dan simpatik pelayanan-
            nya mengundang pengunjung tidak henti-hentinya
            berdatangan mulai dari mahasiswa, wartawan, pengusaha,
            pejabat, bahkan artis dan para menteri. Meskipun harganya
            relatif mahal — dibandingkan dengan rumah makan Sop
            Saudara atau coto Makasar di Casablanca Jakarta Selatan,
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63