Page 96 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 96

84                                               Kewirausahaan



            harmonis; inventarisasi keluarga, agar apa yang kita miliki
            dapat dimanfaatkan, dipelihara, dan dikembangkan;
            pengelolaan keuangan secara dinamis, dengan pengaturan
            cash in flow dan cash out flow. Caranya, antara lain, dengan
            membuka tabungan  rutin untuk  biaya hidup sehari-hari
            yang dapat diisi setiap bulan dan diambil sesuai dengan
            kebutuhan sehari-hari, misalnya dua kali dalam seminggu;
            membuka tabungan khusus untuk biaya pajak, pendidikan,
            pakaian,  rekreasi, wisata ke luar negeri,  umrah, ibadah
            haji, sumbangan-sumbangan zakat, wakaf, dan biaya tak
            terduga;  membuka  deposito berjangka  yang  dapat  diisi
            setiap tiga bulan untuk pengembangan dana, modal usaha,
            investasi, dan sebagainya.
                 Sistem pengelolaan seperti itu sangat sederhana
            dan dapat  dipergunakan di lingkungan  yang  terkecil,  di
            mana pun, dan kapan pun. Sistem itu akan sukses secara
            menyakinkan jika semua pihak dalam lingkungan tersebut
            memiliki komitmen dan visi yang sama tentang bagaimana
            meningkatkan  penghasilan keluarga  atau usaha yang
            dikelola.
                 Jika sistem pengelolaannya masih terikat dengan tradisi
            konservatif, maka sistem itu akan gagal karena kesuksesan
            pengelolaan suatu usaha harus didukung dengan ide-ide
            segar, tingkat kreativitas yang tinggi, dan keberanian meng-
            hadapi risiko yang tidak terduga. Hal penting lain yang
            harus diingat adalah: kesuksesan itu sangat ditentukan oleh
            kesolidan  teamwork,  individu, dan perangkat organisasi
            lainnya. Misalnya, dalam lingkungan bisnis, manajer
            sebagai eksekutor utama kerja-kerja organisasi dituntut
            memiliki hubungan yang sehat dan harmonis dengan
            jajarannya, melalui penciptaan suasana kekeluargaan  di
            dalam  organisasi, menumbuhkan semangat kesetaraan
            bahwa manajer dan karyawan berada pada ”kapal” yang
            sama, senasib dan sepenanggungan.
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101