Page 23 - Motherless World
P. 23

Javi: (quietly)
                 "I don’t know how to stop. This uniform, this job... it’s all I’ve ever known. But I don’t want to do this
                 anymore. I don’t want to keep killing people for the sake of some twisted ideology."
                 Javi: (dengan pelan)

                 "Aku tidak tahu bagaimana cara berhenti. Seragam ini, pekerjaan ini... hanya itu yang pernah kukenal. Tapi aku
                 tidak ingin melakukan ini lagi. Aku tidak ingin terus membunuh orang demi ideologi yang menyimpang."



                 Gelia watches him, her expression softening slightly. For the first time, she sees the conflict within him,
                 the guilt that’s been eating away at him.
                 Gelia  memperhatikannya,  ekspresinya  sedikit  melembut.  Untuk  pertama  kalinya,  dia  melihat  konflik  dalam
                 dirinya, rasa bersalah yang telah menggerogotinya.


                 Gelia:
                 "You could leave, you know. You could walk away from all of it. But that’s not the hard part. The hard
                 part is knowing that leaving means standing against them. And that’s dangerous."

                 Gelia:
                 "Kau bisa pergi, kau tahu. Kau bisa meninggalkan semua ini. Tapi itu bukan bagian yang sulit. Bagian yang
                 sulit adalah mengetahui bahwa pergi berarti melawan mereka. Dan itu berbahaya."

                 Javi:
                 "Dangerous? I’ve been on the dangerous side for years, Gelia. I’ve seen what happens to people who
                 defy the government. But maybe... maybe it’s time someone did something about it."

                 Javi:
                 "Berbahaya? Aku sudah berada di pihak yang berbahaya selama bertahun-tahun, Gelia. Aku telah melihat apa
                 yang terjadi pada orang-orang yang menentang pemerintah. Tapi mungkin... mungkin sudah saatnya seseorang
                 melakukan sesuatu tentang hal itu."

                 Gelia shakes her head, her voice tinged with fear.

                 Gelia menggelengkan kepalanya, suaranya diwarnai ketakutan.

                 Gelia:
                 "Talking like that will get you killed. You think you’re the first to question things? The government has
                 ears everywhere. The moment they catch wind that someone’s trying to rebel, they make sure no one
                 ever hears from them again."

                 Gelia:
                 "Berbicara seperti itu akan membuatmu terbunuh. Kau pikir kau orang pertama yang mempertanyakan sesuatu?
                 Pemerintah punya telinga di mana-mana. Begitu mereka mendengar kabar bahwa seseorang mencoba
                 memberontak, mereka memastikan tidak ada yang akan mendengar kabar dari mereka lagi."


                                                                                                 23 | P a g e
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28