Page 131 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 131

bawah  sana,  berjarak  dua  ratus  meter  dari  puncak,  ada

               cahaya kerlap-kerlip. Cahaya itu datang dari lampu-lampu
               yang terpasang di depan sebuah rumah.
                  ”Itu apa?” Seli menoleh kepadaku. Empat harimau kami
               berdiri sejajar.
                  ”Rumah di tengah padang perdu berduri,” Ali bergumam.

               ”Itu bukan kabar baik.”
                  ”Aku sepakat dengan Ali,” Ily berkata pelan. ”Bahkan ter-
               lihat ganjil. Kita jauh dari perkampungan atau kota mana
               pun.  Bagaimana  mungkin  tiba-tiba  ada  rumah  di  tengah
               hutan.”

                  Tapi kami tidak punya pilihan. Harimau salju yang kami
               tunggangi  mulai  basah.  Gerimis  semakin  deras.  Mereka
               mengibaskan ekor, menggerak-gerakkan kepala. Tidak ada
               pohon  besar  yang  bisa  dijadikan  tempat  berteduh.  Hanya
               rumah besar itu.

                  ”Itu rumah siapa?” Seli bertanya lagi.
                  ”Entahlah. Yang pasti bukan rumah monster,” Ali men-
               jawab asal. ”Mereka tidak bisa membuat rumah sebagus itu.
               Dan  kalaupun  itu  rumah  raksasa,  mereka  butuh  rumah
               yang lebih besar.”

                  Aku  dan  Seli  melotot  kepada Ali.  Ini  bukan  waktunya
               bergurau.
                  ”Apakah kita akan ke sana, Ra?” Seli menoleh ke arahku.
                  ”Kita menuju ke sana,” aku memutuskan.
                  ”Ra?” Ily langsung berseru. ”Mungkin saja itu berbahaya.”

                  ”Aku  tahu  itu  berbahaya,  tapi  aku  punya  rencana. Aku

                                          131




       Isi-Bulan-2b.indd   131                                       2/10/2015   4:12:22 PM
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136