Page 152 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 152
ngerti penjelasannya, bukan berarti itu menjadi hantu, sihir,
dan sebagainya.”
Seli manyun, tapi tidak balas berkomentar. Seli tahu,
tidak akan menang berdebat dengan Ali kalau sudah mem-
bahas tentang hal itu. Si genius ini selalu tahu jawabannya.
”Ra!” Ily berseru, membuat percakapan kami terhenti—
sejak tadi Ily yang memimpin rombongan. Harimau Ily
berhenti di depan.
Kami juga sudah satu jam terakhir meninggalkan padang
perdu berduri, kembali masuk ke dalam hutan lebat. Ini
tengah hari, matahari persis di atas kepala.
”Ada apa?” aku bertanya, maju di sebelah Ily.
”Lihat!”
Seekor cerpelai raksasa terbaring di dasar hutan, di
antara tumbuhan pakis. Aku lompat turun dari punggung
harimau. Aku mengenali cerpelai itu, milik salah satu konti-
ngen sebelumnya. Ada pelana yang robek di dekatnya. Kon-
disi cerpelai ini mengenaskan, tewas dengan luka robek di
lambung.
”Ada hewan buas yang menyerangnya.” Ily berjongkok,
memeriksa.
Aku mengangguk, menatap sekitar. Tidak ada tanda-
tanda penunggangnya, apakah mereka selamat atau tidak.
Hanya semak belukar rebah, seperti habis ada pertarungan
di sana.
”Hewan apa yang menyerangnya?” Seli juga sudah turun
dari harimaunya.
152
Isi-Bulan-2b.indd 152 2/10/2015 4:12:23 PM