Page 157 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 157

Kami sudah berkumpul dengan harimau kami.

                  ”Kita  tidak  bisa  melawan  mereka  sebanyak  ini,  Ra,”  Ily
               berseru.
                  Aku mengangguk.
                  ”Naik ke atas harimau masing-masing. Segera pergi dari
               sini.”

                  ”Ide bagus!” Ali berseru, dia yang paling terdesak dalam
               pertarungan jarak dekat seperti ini.
                  Aku memukul ke depan, suara berdentum terdengar, ke-
               mudian  meloncat  ke  atas  harimauku.  Juga  Seli,  dia  me-
               ngirim  petir  dari  tangannya,  sambil  naik  ke  atas  pelana.

               Gorila-gorila  ini  sepertinya  memiliki  bulu  dan  kulit  yang
               kuat.  Mereka  bisa  bangkit  lagi  meski  tubuhnya  sudah
               lebam  biru  karena  pukulanku,  atau  terbakar  hangus  oleh
               petir Seli. Ali yang paling susah payah naik. Ily membantu-
               nya, berusaha menarik tangan Ali.

                  ”Sebentar!”  Ali  berseru,  lalu  merangkak  mengambil
               pemukul kastinya. Gorila yang merampas pemukul kastinya
               baru saja terbanting terkena hantamanku.
                  Ali masih sempat memukul kepala gorila itu—yang hen-
               dak bangkit. ”Rasakan ini!” Ali bersungut-sungut, kemudian

               naik ke atas harimaunya.
                  Tanpa menunggu lagi, kami menggebah harimau.
                  Kami  melesat  cepat  meninggalkan  lokasi  pertarungan.
               Harimau  yang  kami  tunggangi  berlari  lincah  melewati
               tanaman  pakis,  sela-sela  pohon,  melompati  parit-parit

               hutan.  Gorila-gorila  itu  berteriak-teriak  marah.  Mereka

                                          157




       Isi-Bulan-2b.indd   157                                       2/10/2015   4:12:23 PM
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162