Page 159 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 159
”Seharusnya gorila tidak menyerang buas. Mereka hewan
yang pemalu dan menghindari kontak. Entah kenapa me-
reka menjadi buas begitu. Kemungkinan besar ada yang
membuatnya marah.”
”Ada empat kontingen di depan kita. Apakah mereka
melewati rute yang sama?” Seli bertanya.
”Sepertinya tidak. Hanya kita yang melewati padang
perdu berduri dan bertemu areal hutan dengan gorila tadi.”
Ily menggeleng. ”Atau mungkin kontingen penunggang
cerpelai memutari padang itu, mereka lebih lincah dan
cepat bergerak di hutan, tiba di tempat kawanan gorila
malam-malam. Gelap, berkabut, itu yang membuat mereka
tidak bisa segera meloloskan diri.”
”Semoga hanya kontingen penunggang cerpelai yang
bertemu dengan gorila. Aku tidak bisa membayangkan jika
yang lain terperangkap dalam situasi yang sama.” Seli du-
duk di atas bebatuan tepi sungai kecil, meluruskan kaki.
”Malah bagus, bukan?” Ali berkata santai. Dia beranjak
ke sungai, hendak mencuci muka.
Bagus apanya? Kami menoleh ke arah si biang kerok
itu.
”Yeah, pesaing kita jadi berkurang,” Ali menjawab sing-
kat.
Seli melotot, melemparkan batu kecil ke sungai, kali ini
Ali tidak sempat menghindar, percikan air telak mengenai
wajahnya. Ali tertawa.
Ily memeriksa harimau kami—yang sedang minum air
159
Isi-Bulan-2b.indd 159 2/10/2015 4:12:23 PM