Page 222 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 222

hari  pertama  itu  akan  mekar.  Aku  mulai  terbiasa  dengan

               ritme  perjalanan.  Jadi,  saat  Ily  membangunkan,  aku  lang-
               sung  bangkit.  Ali  masih  harus  digoyangkan  berkali-kali,
               baru bangun. Itu pun dengan mata masih terpejam.
                 ”Bisakah kami tidur sebentar lagi, Ily?” Ali bergelung.
                 ”Bangun,  Ali.  Mena  bahkan  sudah  bangun  satu  jam

               lalu.”
                 ”Ke mana Mena?” aku bertanya pada Ily.
                 ”Sedang mengurus harimau-harimau kita, memberi me-
               reka makan ikan-ikan segar.”
                 Mata Ali membuka. ”Itu kabar bagus. Dua hari ke depan

               kita bisa aman dari harimau-harimau itu.”
                 ”Kalian  bergegas  bersiap-siap.  Mena  bilang  kita  segera
               berangkat,” Ily mengingatkan, fokus.
                 Mena-tara-nata  II  masuk  ruang  depan  lima  menit  ke-
               mudian. Kami sudah mengenakan ransel, memastikan tidak

               ada yang tertinggal.
                 ”Kalian sudah siap?” Mena bertanya.
                 Untuk  pertama  kalinya  aku  melihat  Mena  lengkap  de-
               ngan  pakaian  berburunya.  Dia  membawa  anak  panah  dan
               busur.  Pakaiannya  jauh  dari  warna-warni  seperti  yang

               kami  lihat  di  Kota  Ilios.  Berpakaian  cokelat  gelap,  Mena-
               tara-nata  II  terlihat  seperti  pemburu  hebat  yang  kubayang-
               kan.
                 Kami mengangguk. Tanpa membuang waktu, Mena ber-
               jalan lebih dulu keluar. Perkampungan nelayan masih gelap.

               Kabut  putih  mengambang.  Permukaan  danau  terlihat

                                         222




       Isi-Bulan-2b.indd   222                                       2/10/2015   4:12:24 PM
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227