Page 306 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 306

Aku  tergagap,  seperti  tersadarkan  dari  sesuatu,  me-

               noleh.
                 ”Kamu tidak apa-apa, Ra?” Seli bertanya cemas.
                 ”Aku baik-baik saja. Ada apa?”
                 ”Kamu  sejak  tadi  dipanggil  Ali,  tetapi  tidak  menjawab.
               Kamu  hanya  termangu  menatap  lautan  jamur,”  Seli  men-

               jelaskan.
                 ”Kita  harus  bagaimana  sekarang,  Ra?”  tanya  Ali.  ”Kita
               tidak bisa bergerak. Apakah kita harus menunggu sampai
               matahari terbit? Hingga jamur-jamur ini layu sendiri?”
                 Itu  masalah  baru  bagi  kami.  Ali  benar.  Kami  bahkan

               duduk pun tidak bisa. Tapi menunggu sampai pagi sambil
               berdiri,  itu  bukan  perkara  mudah.  Matahari  baru  terbit
               enam jam lagi. Kami lelah. Kami tidak bisa berdiri selama
               itu.
                 Lima belas menit, kami masih terkunci di padang jamur

               bercahaya. Aku mengeluh. Aku mungkin bisa menghilang
               dan  muncul  di  manalah,  tapi  aku  tidak  bisa  memastikan
               kakiku akan menginjak jamur saat muncul. Bagaimana jika
               aku  menginjaknya?  Jamur  itu  akan  memicu  letupan
               beruntun, jamur-jamur lain akan meletup, membuat lembah

               dipenuhi asap. Jarak tepi lembah dari kami ratusan meter
               lebih.  Aku  hanya  bisa  berpindah  menghilang  paling  jauh
               lima puluh meter. Butuh setidaknya tiga-empat kali hingga
               tiba di luar padang jamur bercahaya.
                 ”Bagaimana,  Ra?”  Seli  bertanya.  Kakinya  mulai  kebas

               berdiri. Lima belas menit lagi berlalu.

                                         306




       Isi-Bulan-2b.indd   306                                       2/10/2015   4:12:25 PM
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311