Page 334 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 334

”Kita  menunggu.” Aku  mengembuskan  napas,  berusaha

               rileks.
                 Lima  belas  menit  berlalu,  dua  tikus  itu  masih  asyik  di
               sana. Tidak ada tanda-tanda mereka akan pindah.
                 ”Bagaimana jika di belakang kita muncul tikus lain saat
               kita menunggu, Ra? Kita harus terus bergerak,” kata Ali.

                 ”Bergerak ke mana?” Aku mulai kesal. ”Di depan ada dua
               tikus. Kamu mau menghadapi mereka?”
                 Ali  menggaruk  rambutnya  yang  acak-acakan,  kembali
               diam, menunggu.
                 Masalahnya,  Ali  benar,  lorong-lorong  ini  tidak  pernah

               sepi,  selalu  saja  ada  tikus  yang  lewat.  Jika  kami  berhenti,
               kemungkinan ditemukan tikus lain sangat besar. Dari jauh
               mulai terdengar gemeresik suara tikus, banyak jumlahnya.
                 ”Aku punya ide, Ra,” Ily berbisik.
                 Kami menoleh kepada Ily.

                 ”Aku  akan  mengalihkan  perhatian  dua  tikus  itu.  Aku
               akan  memancing  mereka  ke  persimpangan  ini,  berlari  ke
               lorong lain, dan saat tikus itu mengejarku, kalian bisa me-
               neruskan perjalanan.”
                 Aku  segera  menggeleng.  ”Kita  tidak  boleh  berpisah!

               Apalagi di dalam lorong tikus ini.”
                 ”Tidak ada jalan keluar lain, Ra. Kamu jangan khawatir.
               Aku hafal lorong yang telah kita lewati. Aku akan berputar,
               berusaha  lolos  dari  dua  tikus  ini,  kemudian  menyusul
               kalian.”

                 Ide itu berbahaya. Aku menolaknya. Akan tetapi, suara

                                         334




       Isi-Bulan-2b.indd   334                                       2/10/2015   4:12:26 PM
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339