Page 348 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 348

”Lihat,  bukankah  kita  akhirnya  kembali  ke  Kota  Ilios?”

               Ali menunjuk peta yang digambarnya. ”Kita hanya berputar,
               mengelilingi seluruh negeri, untuk kembali ke Kota Ilios.”
                 Kami terdiam, menatap gambar Ali.
                 ”Jangan-jangan,” Seli tiba-tiba berseru.
                 ”Iya.  Aku  juga  memikirkannya  sejak  kemarin  malam.

               Jangan-jangan  bunga  matahari  itu  akan  mekar  besok  pagi
               di Kota Ilios.”
                 ”Ali benar. Bukankah jika malam hari, ketika lampu kota
               menyala,  Kota  Ilios  terlihat  bersinar  dalam  gelap,  jutaan
               jumlahnya? Itu petunjuknya, Ra.” Seli menatapku.

                 Aku  masih  terdiam,  mencerna,  menatap  gambar  Ali  di
               tanah. Penjelasan Ali sangat masuk akal. Kesimpulan Seli
               juga  tidak  terbantahkan.  Kota  Ilios  kemungkinan  adalah
               sesuatu  yang  bersinar  dalam  gelap.  Jutaan  lampu  di
               bangunan kotak.

                 ”Ini  brilian,  Ali,”  Ily  memuji.  ”Bagaimana  menurutmu,
               Ra?”
                 Aku  akhirnya  mengangguk,  sepertinya  memang  itulah
               tujuan kami. Aku tetap tidak punya ide lain, dan penjelasan
               Ali tidak bisa kubantah.

                 ”Baik. Kita tidak perlu membuang waktu. Mari berkemas.
               Dengan kecepatan penuh, kita baru tiba di Kota Ilios nanti
               malam.  Aku  tidak  mau  tiba  terlambat.  Penunggang
               salamander itu bisa jadi sudah duduk di depan bunga ter-
               sebut, sambil minum teh, menunggu matahari terbit.”

                 Kami segera bangkit. Empat harimau kami menggerung

                                         348




       Isi-Bulan-2b.indd   348                                       2/10/2015   4:12:26 PM
   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353