Page 353 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 353

Ali sudah berteriak agar dia menunduk, tapi Ali tidak men-

               dengar. Pohon itu menghantam kepalanya. Ali terguling.
                  ”Kamu tidak apa-apa, Ali?” Ily bertanya, memeriksa dahi
               Ali yang lebam.
                  Ali menggeleng. Dia sempat refleks menghindar—meski
               terlambat. Luka di dahinya tidak serius.

                  ”Ada  berapa  jari  di  depanmu,  Ali?”  Seli  mengacungkan
               dua jari di depan wajah Ali—mencontoh film-film drama
               Korea yang sering dia tonton, jika ada adegan pingsan.
                  ”Aku baik-baik saja, Sel.” Ali berdiri, meringis, memegang
               dahinya.  ”Aku  masih  bisa  menjelaskan  Teori  Big  Bang

               dengan baik saat ini, jika kamu ingin menanyakannya.”
                  Aku tertawa. Jika si genius ini masih bisa berkata seperti
               itu, berarti dia memang baik-baik saja.
                  Ily kembali naik ke atas pelana, berseru, ”Kota Ilios satu
               jam lagi. Ayo bergegas!”

                  Kami mengangguk. Empat harimau kembali menuju ke
               arah barat. Tangan Seli kembali terangkat, menyinari jalan
               di  depan.  Hujan  deras  terus  turun  mengungkung  hutan
               lebat.
                  Satu  jam  berlalu,  setelah  melewati  pendakian  panjang

               tanpa  henti,  akhirnya  kami  tiba  di  lereng  atas  Kota  Ilios.
               Dari sini, Kota Ilios terlihat bersinar terang, kerlap-kerlip
               lampunya.
                  ”Berhenti sebentar, Ily,” Seli berseru.
                  Ily, yang sejak tadi tidak sabaran ingin tiba, segera meng-

               hentikan langkah harimau.

                                          353




       Isi-Bulan-2b.indd   353                                       2/10/2015   4:12:26 PM
   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358