Page 65 - E-MODUL MITA
P. 65
11,12 ….IIn = Panjang kayu ukur L = Jarak datar
Toleransi hasil pengukuran harus masuk ke dalam antara jarak
maksimum dengan minimum
S1 = 0,008 D + 0,003. D + 0,05
S2 = 0,010 D + 0,0004. D + 0,05
S3 = 0,012 D + 0,000. D + 0,05
S1 = Kesalahan yang dibenarkan (m) pada bidang datar (kemiringan
kecil dari 3%)
S2 = Kesalahan yang dibenarkan (m) pada lapangan lereng (kemiringan
besar dari 3% sampai kecil dari 10%)
S3 = Kesalahan yang dibenarkan (m) pada lapangan curam (kemiringan
besar dari 10%)
D = Panjang standar pengukuran
5. Pengukuran sudut siku-siku
Pada pengukuran sederhana di lapangan, banyak masalah yang
dijumpai, misalnya kesulitan yang disebabkan adanya rintangan-rintangan
atau halangan-halangan seperti gedung kolam, bukit, sungai, dan lain-lain
sebagainya. Untuk mengatasi hal di atas ada beberapa cara untuk
menangulanginya yaitu dengan membuat sudut siku-siku di lapangan
menggunakan alat sederhana.
a. Membuat Garis Tegak Lurus (Sudut Siku-Siku) dengan
Perbandingan 3:4:5
Tancapkan jalon dititik C yang terletak pada perpanjangan garis
AB yang telah ditentukan, pegang rol meter di titik C = 0 dan 12 m.
Tancapkan jalon dititik D (buat CD = 3 m) yang terletak pada garis lurus
AB dengan memegang rol meter pada angka 3 m atau 9 m. lalu Tarik
rol meter ke arah E dengan datar dan tidak melendut, yakinkan angka
yang terbaca pada rol meter adalah 4m atau 8 m, jarak titik C ke E = 4
m yang membentuk segitiga siku-siku CDE, sehingga segitiga CDE
MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN
BY. MITA DWI PUTRI 58