Page 144 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)_Neat
P. 144
c. Membandingkan antara kuat tarik belah dengan kuat tekan pada beton keras.
d. Membandingkan hasil pengujian kuat tarik belah dengan kuat tarik lentur
Kompetensi Khusus :
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian kuat tarik tidak langsung
(spliting test )
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan pengujian
c. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian
TEORI
Umumnya kekuatan tarik pada beton relatif sangat rendah, karena bahan untuk
pembuatan beton, seperti semen dan agregat yang umumnya dari batu alam memiliki
sifat kuat tariknya juga kecil, sehingga mempengaruhi pula pada kuat tarik pada
betonnya. Maka dari itu pada struktur yang dibuat dari beton harus diperkuat dengan
besi atau baja tulangan. Selain itu untuk memperbesar kekuatan tarik pada beton, dapat
pula dilakukan dengan mencampur serat, baik serat alam atau buatan.
Pengujian kuat tarik tidak langsung menggunakan benda uji silinder diameter 150 mm
dengan tinggi 300 mm. benda uji setelah berumur 28 hari di uji dengan prosedur sesuai
dengan ASTM sebagai berikut :
Benda uji diletakkan pada alat Auxiliary Platen Assembly seperti terlihat pada Gambar
di atas, kemudian ditekan dengan menggunakan mesin tekan sampai mencapai beban
maksimum.Secara teoritis kuat tarik belah berkisar antara 10% sampai 20 % dari kuat
tekan karakteristiknya, dan menurut ACI, besarnya kuat tarik belah pada beton normal
adalah : antara 0.5 f’c sampai 0.6 f’c
ALAT DAN BAHAN :
a. Mesin Kuat Tekan
b. Timbangan kapasitas 25 kg dengan ketelitian minimum 0.01 kg
c. Mistar ukur
d. Alat bantu untuk pengujian kuata tarik (Auxiliary Platen Assembly )
140