Page 234 - Agribisnis Tanaman Buah Kelas XI Semester 1
P. 234
kg pupuk kandang.
Untuk semangka yang tanpa MPHP, bila jarak tanam yang
digunakan 75 cm dengan panjang bedengan 15 m, akan
terdapat 18 tanaman sehingga diperlukan 2 kg x 18 = 36
kg pupuk kandang atau setiap 1 m diperlukan 2,4 kg pupuk
2
kandang. Untuk pemberian pupuk kandang tanpa MPHP diberikan lebih
banyak karena kondisi hamparannya terbuka sangat memungkinkan
terjadinya erosi dari penyiraman maupun dari akibat hujan.
Untuk memudahkan pelaksanaan, pemberian pupuk kandang
ditakar berdasarkan kebutuhan per bedengan dan diwadahi
dalam wadah tertentu, misalnya ember. Dari takaran standar
ini digunakan sebagai patokan pemberian pupuk kandang
pada bedengan penanaman berikutnya. Jadi, tidak setiap saat
harus menimbang terlebih dahulu.
Pupuk kandang yang diberikan pada waktu pertumbuhan tanaman,
dosis yang digunakan sebanyak 30-60 kg/1-2 karung setiap hektar,
ditambah pupuk lainnya seperti Urea atau NPK dengan konsentrasi 5-10
gram/liter air, larutan pupuk diberikan pada setiap tanaman sebanyak
± 300 cc.
Pupuk kimia diberikan satu minggu setelah pemberian
pupuk kandang. Pupuk yang digunakan yaitu ZA, Urea, SP-36,
KCI, dan Borate. Demikian halnya bila pupuk Borate sulit
diperoleh, dapat diganti dengan pupuk Fertibor dengan dosis
penggunaan sama dengan Bo rate. Apabila kedua pupuk ini
pun sulit diperoleh dapat digantikan dengan bahan kimia
bo rax dengan do sis penggunaan Cukup 90% dari dosis
Borate/Fertibor.
Pupuk kimia tersebut ditambah insektisida karbo furan
(misal Furadan, Curaterr, Petrofur) diaduk menjadi satu.
Dengan sistem MPHP, pupuk kimia yang diberikan untuk
semangka non-biji per tanaman yaitu: 85 g ZA, 50 gr Urea, 30
gr SP-36, 85 gr KCI, ditambah 2 gr pupuk mikro Borate dan
216