Page 17 - MODUL KEL 3
P. 17
2. Perkembangbiakan Lumut
Tumbuhan lumut mengalami
daur hidup, yaitu pergiliran keturunan
antara fase gametofit dan fase sporofit.
Fase gametofit lebih dominan
dibandingkan fase sporofit. Struktur
yang sering kita lihat berupa tumbuhan
lumut adalah fase gametofit yang
haploid (n). Daur hidup lumut bermula
dari spora haploid yang jatuh di tempat
lembap dan tumbuh menjadi protonema.
Protonema akan tumbuh menjadi
Gambar 4. Daur hidup Lumut tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan
menghasilkan anteridium (penghasil
spermatozoid) dan arkegonium (penghasil sel telur). Fase ini disebut sebagai fase
gametofit karena terjadi pembentukan gamet pada lumut tersebut. Kemudian,
penyatuan sel telur dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersifat
diploid. Zigot akan tumbuh menjadi sporofil. Sporofil menghasilkan sporogonium,
Melalui meiosis dalam sporogonium, akan dihasilkan spora yang haploid. Fase ini
disebut sebagai fase sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat
yang lembap akan tumbuh dan berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya,
daur hidup terulang lagi.
3. Klasifikasi Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan yang tergolong dalam Bryophyta sangat banyak. Berikut ini
merupakan contoh sederhana dari klasifikasi Bryophyta (lumut).
Klasifikasi Bryophyta (lumut) adalah sebagai berikut.
6 | E - M o d u l P e m b e l a j a r a n B i o l o g i B e r b a s i s P J B L