Page 237 - MODUL BIOMEDIK III
P. 237
saluran pencernaan, sistem ini secara otomatis dapat mengatur
motilitas (gerakan) dan sekresi pencernaan untuk mencerna
makanan tanpa perlu sinyal langsung dari otak.
Sistem Saraf Otonom (Ekstrinsik): Sistem saraf simpatis dan
parasimpatis memengaruhi motilitas. Aktivitas parasimpatis
meningkatkan motilitas, sementara simpatis cenderung
menurunkan motilitas.
Saraf Simpatis
Saraf ini berasal dari medula spinalis di regio lumbal dan toraks.
Efek stimulasi simpatik adalah:
- Menurunkan aktivitas peristaltis karena kurangnya stimulasi
pleksus mienterik
- Menurunkan sekresi kelenjar karena kurangnya stimulasi
pleksus submukosa
Saraf Parasimpatis
Terdiri dari sepasang saraf kranial dan saraf vagus yang
mempersarafi saluran cerna dan organ aksesoris. Efek stimulasi
parasimpatik adalah:
- Meningkatkan aktivitas muskular (peristaltis) melalui aktivitas
pleksus mienterik
- Meningkatkan sekresi kelenjar melalui aktivitas pleksus
submukosa.
Refleks Lokal: Refleks gastrokolik dan enterogastrik juga
mengatur motilitas saluran cerna. Refleks gastrokolik, misalnya,
merespon keberadaan makanan di lambung dengan
meningkatkan motilitas di usus besar.
226