Page 26 - Project Akhir Media Pendidikan
P. 26
printf(“Nilai x di dalam Fungsi1() : %d\n”, x);
}
void Fungsi1(void) {
/* Mendeklarasikan variabel x yang bersifat lokal */
int x;
/* Mendeklarasikan variabel y yang bersifat lokal */
int y = 50;
x = 35;
printf(“Nilai x di dalam Fungsi2() : %d\n”, x);
printf(“Nilai y di dalam Fungsi2() : %d\n”, y);
}
/* Fungsi utama */
int main() {
/* Melakukan pemanggilan terhadap fungsi Fungsi1() dan
Fungsi2() */
Fungsi1();
Fungsi2();
return 0;
}
Hasil yang akan diberikan dari program di atas adalah sebagai berikut.
Nilai x di dalam Fungsi1() : 12
Nilai x di dalam Fungsi2() : 35
Nilai y di dalam Fungsi2() : 50
Nilai y yang terdapat dalam Fungsi2() hanya akan dikenali oleh Fungsi2() saja
sedangkan Fungsi1() dan fungsi main() tidak dapat mengenailnya. Begitupun dengan
variabel x yang dimiliki oleh Fungsi1() dan Fungsi2(), keduanya merupakan
variabel yang berbeda dan hanya dikenali dalam fungsi bersangkutan saja.
2.3.4. Jenis Variabel
Variabel yang terdapat pada bahasa C cukup beragam, untuk itu kita harus mengenalnya
satu per satu sehingga kita tidak akan merasa kesulitan dalam mengimplementasikannya ke
dalam sebuah program. Menurut jenisnya, variabel dalam bahasa C dibedakan menjadi
empat macam, yaitu variabel otomatis, statis, eksternal dan register. Berikut ini penjelasan
masing-masing topik tersebut.
2.3.4.1. Variabel Otomatis
Variabel otomatis adalah variabel yang hanya dikenal di dalam suatu blok saja (dalam
tanda {...}), baik itu blok pemilihan, pengulangan ataupun fungsi. Kita tahu bahwa
dalam bahasa C, variabel dapat dideklarasikan dimana saja sesuai keinginan kita, ini
tentu berbeda dengan kebanyakan bahasa pemrograman lainnya (misalnya Pascal)
dimana variabel harus dideklarasikan sebelumnya ditempat khusus, yaitu pada bagian
22