Page 130 - Gabungan
P. 130

Wenbin  mendekatkan  telinganya  ke  mulut  Yenni,  mendengarkan


            dengan saksama.


                "Orang yang sangat menyenangkan!" batin Yenni. Tanpa sengaja,


            dia terkikik.


                Su  Wenbin  melihat  mata  Yenni  berbinar-binar,  hatinya  dipenuhi


            kebahagiaan. "Apakah ini yang disebut jatuh cinta?" tanyanya dalam


            hati.  Lagu  populer  berkata, "Cinta,  cinta  mengalir  dari  mata  ke


            hati..." Apakah  seperti  ini?  Pengalamannya  dalam  hal  ini  memang


            sangat minim!


                Su Wenbin mengagumi karya-karya Yenni dan Bai Wenying. Dari


            sekian  banyak  lukisan,  yang  paling  menarik  perhatiannya  adalah


            potret  setengah  badan  seorang  wanita.  Su  Wenbin  berkata  pada


            Yenni:  "Wanita  ini  sangat  lembut,  lukisannya  sangat  hidup,  mirip

            seperti Mona Lisa karya Leonardo da Vinci dari era Renaisans Italia!"


                "Kamu  sangat  ahli!"  puji  Yanni.  "Ini  adalah  potret  ibuku  yang


            kubuat."


                "Oh?" Su Wenbin terkejut.


                "Ketika  aku  melihat  lukisan Mona  Lisa karya  Da  Vinci,  ekspresi


            wanita yang baik hati, lembut, dan ramah itu terukir dalam hatiku. Aku


            membayangkan  ibuku  pasti  juga  begitu  baik,  lembut,  dan


            penyayang..."


                Su Wenbin sangat terharu. Matanya menatap lukisan ibu Yenni,

                                                           130
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135