Page 132 - Gabungan
P. 132

terbelenggu oleh pemikiran kuno. Meski orang dahulu punya imajinasi


            luas—mengatakan ada Chang'e, Wu Gang, kelinci giok, dan pohon


            laurel di bulan—yang benar-benar mendarat di bulan justru manusia


            modern," kata Yenni.


                "Benar! Aku  ingat,  ketika  mendapat  beasiswa  di  MIT,  guruku  di


            Sekolah  Menengah  Yu  Cai  memberiku  sebuah  puisi.  Dua  baitnya


            berbunyi: 'Biarkan bulan bersinar di perpustakaan, tarik sungai langit


            untuk mengisi tinta.' 'Tiga refleksi mengingatkan pada ajaran bijak,


            berpikir  ulang  agar  tak  jadi  budak  kuno.' Misalnya,  teori  Da  Vinci


            tentang percepatan benda jatuh ternyata tidak akurat. Dia menyangka


            percepatan sebanding dengan jarak, padahal sebenarnya sebanding


            dengan  waktu.  Atau  Aristoteles,  filsuf  dan  ilmuwan  Yunani  yang


            sangat  cerdas  sampai  Plato  mau  menerimanya  sebagai  murid.

            Kontribusinya  dalam  mekanika  dan  astronomi  sangat  besar,


            pengaruhnya bertahan 2000 tahun. Tapi dia juga punya kesalahan,


            seperti mengira benda berat jatuh lebih cepat dari yang ringan, atau


            mengira makhluk hidup muncul secara spontan di alam."


                Mereka berbicara tentang segala hal—dari seni Barat ke Timur,


            termasuk lukisan Tiongkok.Yenni berkata: "Aku sangat ingin belajar


            lukisan Tiongkok, tapi tidak ada kesempatan. Bahkan kuas dan kertas


            Xuan pun sulit didapat."


                "Perwakilan modern lukisan Tiongkok adalah Qi Baishi, ahli lukisan

                                                           132
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137