Page 206 - Gabungan
P. 206
dan Zhiqing!"
"Iya, Bibi!"
"Maaf, Wenbin! Aku terlalu keras, kau anak yang sangat jujur!"
"Nasihat Bibi akan kuingat baik-baik."
"Nak! Kau tidak punya keluarga di Amerika, lain waktu kalau
sempat sering-sering datang ke sini. Santy dan kamu tumbuh besar
bersama. Bertemu teman lama di negeri orang, bukankah ini
kebahagiaan besar dalam hidup!" kata Nyonya Wang.
Sejak itu, setiap Minggu Su Wenbin selalu mengunjungi rumah
Santy dan ibunya. Sekitar dua bulan kemudian, suatu Minggu sore,
Santy dan Su Wenbin pergi jalan-jalan dengan mobil sport. Pintu
gerbang terkunci. Santy mengeluarkan kunci dan membukanya,
berkata, "Sekarang aku satu-satunya nyonya rumah di sini, akan
menjamu pangeran tampanmu ini!"
AC di ruang tamu menyala, tapi masih terasa panas. Su Wenbin
duduk membaca majalah, Santy berkata, "Mau mandi, Wenbin?"
"Kau saja yang mandi, nanti aku mandi di asrama."
Santy masuk ke dalam. Tak lama kemudian, ia keluar,
mengenakan gaun tidur tipis yang tembus pandang, bahkan tanpa
bra. Ia menuangkan setengah gelas brandy untuk Su Wenbin dan
dirinya sendiri, menambahkan es batu. Santy tersenyum manis
menyodorkan brandy itu kepada Su Wenbin. Su Wenbin dengan
206

