Page 209 - Gabungan
P. 209
bisa dimengerti, banyak yang memberiku julukan 'Robot', atau
'Superman Su', mungkin mengejekku tidak punya perasaan, tidak
romantis! Ah! Tahun-tahun di Amerika yang paling menyebalkan
adalah akhir pekan dan Minggu, kadang sampai tidak ada tempat
untuk bersembunyi!..."
Yenni mendengar dan tersenyum kecil. Saat itu, dari belakang
terdengar suara tawa "hihik". Yenni menoleh dan melihat Hana
Budiman telah duduk sambil menyisir rambutnya.
"Yenni, jangan sampai kau tertipu olehnya! Aku tidak percaya ada
pria yang bisa menahan diri dalam situasi seperti ini!"
Hana Budiman berkata, "Hei! Romeo ini, siapa tahu sudah punya
berapa banyak Juliet!"
"Apakah Hana sedang mengigau?" Su Wenbin sengaja bertanya
pelan pada Yenni.
"Hana, bukankah kau sudah tidur? Kenapa bicara seenaknya?"
kata Yenni menahan tawa, dengan nada sedikit memarahi.
"Ya, Ratu! Hamba bersalah! Hamba benar-benar akan tidur
sekarang," kata Hana Budiman sambil berbaring kembali dan sengaja
membuat suara dengkuran "krr... krr...".
Su Wenbin dan Yenni pun tertawa gembira. Dalam keceriaan itu,
Yenni melihat sebuah minibus produksi Mitsubishi Jepang yang
terparkir di pinggir jalan. Sekitar belasan penumpang berdiri di tepi
209

