Page 211 - Gabungan
P. 211
"Boleh!"
Yenni, Sri, dan Hana duduk bersama. Hana Budiman berkata,
"Kak Sri, lihat betapa beruntungnya Yenni! Punya sais super asing
dengan gaji 20 ribu dolar Hong Kong sebulan, fasilitas seperti ini
hanya dimiliki raja minyak Arab. Menurutmu, bukankah Yenni seorang
ratu?"
"Hana, dasar tukang gosip! Jika kau benar-benar menghormatiku
sebagai 'ratu', maka aku perintahkan mulutmu untuk istirahat
sebentar," kata Yenni.
"Baik, Ratu! Hamba patuh!" kata Hana Budiman dengan nada
jenaka.
Suasana begitu riang, hanya Sri Rahayu yang tampak gelisah,
senyumnya tidak natural. Yenni menyadarinya dan bertanya pelan,
"Ada apa, Kak Sri?"
"Kakak Yenni, satu-satunya kakak laki-lakiku, Hariyanto, dibunuh,"
kata Sri Rahayu dengan sedih.
Seketika, suasana di dalam mobil menjadi hening. Yenni bertanya,
"Kapan?"
"Kemarin siang."
"Apakah pelakunya sudah ditangkap?"
"Pelakunya adalah Edi Budiman dari Desa Rahayu. Sampai tadi
malam belum tertangkap, tapi dia tidak mungkin kabur, banyak orang
211

